Rekomendasi Gaya Bonsai yang Terbaik untuk Jadi Hiasan

Bisa dibayangkan betapa indahnya sebuah rumah bila memiliki banyak tanaman hias. Salah satu jenis tanaman hias yang cukup digemari adalah bonsai. Tanaman kerdil ini memiliki bentuk dan gaya tersendiri dari berbagai jenis tanaman. Misalnya kamboja atau beringin sekalipun bisa dibuat versi bonsainya. 

Bila kamu ingin mencicipi menanam bonsai, maka ketahui ada beberapa gaya bonsai yang terbaik dan sangat cocok untuk dijadikan hiasan. Maka bisa dipastikan bonsai yang kamu buat sangat menarik diletakkan di sudut ruangan. Penasaran apa saja gayanya?

 

Gaya Sapu / Hokidachi 

Gaya satu ini termasuk jenis yang paling sering digemari. Bentuknya sebenarnya mirip dengan sapu namun dibalik. Hokidachi sendiri masuk ke dalam deretan gaya bonsai yang klasik. Memiliki batang tegak lurus namun bagian atasnya mempunya ranting bercabang. 

Tak sembarang ranting bercabang saja, gaya hokidachi memiliki batang yang bercabang ke segala arah sehingga membentuk layaknya sapu terbalik. Salah satu keindahan dari bonsai ini adalah bagian cabang dahan yang tampak sangat rapi. Kamu bisa melihat adanya keseimbangan dari titik persebaran dahannya. 

Selain itu, tinggi pohon dan juga pesebaran rantingnya tampak apik. Bentuk bonsai hokidachi sebenarnya adalah sebuah penggambaran dari pohon liar namun tumbuhnya sangat ideal. Sebab, daunnya mendapatkan cahaya matahari yang datng dari segala arah. Hal ini yang membuat pesebaran dahannya tampak begitu cantik.

Gaya Tegak Lurus / Chokkan

Salah satu gaya bonsai yang tidak kalah cantik merupakan gaya formal upright atau biasa disebut dengan tegak formal. Pada bagian batang akan tampak tegak lurus meruncing dari bawah ke atas dengan ukuran batang yang tampak mengecil di bagian atas. 

Sumber: bonsaiar41.blogspot.com

Keunikan dari gaya bonsai lainnya adalah cabang yang dipunyai bonsai harus ideal. Jarak antara anterior ke akar harus lebih sempit sehingga akar akan bisa terlihat merambat ke berbagai arah. Percabangan dari gaya bonsai ini biasanya dimulai dari ¼ panjang batang secara keseluruhan. Satu pohon bonsai umumnya punya satu cabang utama dan tidak sepenuhnya mengisi seluruh pohon. 

Gaya Tegak Berkelok-Kelok / Moyogi

Bila sebelumnya kamu memahami atau sudah mengetahui gaya formal, berikutnya kamu akan mengetahui gaya bonsai yang informal. Gaya satu ini kerap disebut dengan tegak berkelok-kelok atau bisa disebut dengan moyogi. Bonsai satu ini sudah umum terjadi di pohon bonsai dan juga sebenarnya tumbuh di alam.

Secara sekilas bentuknya akan meruncing dengan batang di bagian pangkal yang jauh lebih besar. Sementara bagian atas akan jauh lebih kecil. Batang bonsai moyogi pada bagian pangkal akan jauh lebih besar dan juga kecil di bagian atas. Untuk mendapatkan gaya yang tepat, batang bonsai harus tumbuh tegak dan membentuk huruf S.

Tak sampai situ saja, setiap cabangnya harus terjadi percabangan. Untuk membentuk gaya bonsai ini ternyata membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Bisa dibilang tidak mudah untuk membentuk bonsai dengan gaya yang seperti ini.

Gaya Miring / Shakan

Sumber: bennisobekti.com

Salah satu keunikan dari gaya bonsai ini adalah gayanya yang miring sekaan sedang tertiup angin. Bonsai ini dikenal dengan gaya shakan atau slanting. Ia memiliki batang pohon yang tegak lurus tetapi memiliki kemiringan sekitar 60 sampai 80 derajat. Meski batangnya miring, daun dan dahannya tetap tumbuh tegak lurus ke atas.

Bonsai bentuk ini terbentuk karena usaha dari bonsai untuk mendapatkan sinar matahari. Siapa sangka gaya satu ini memiliki makna terselubung. Banyak yang mengatakan bonsai ini bermakna kekuatan karena tetap berjuang tumbuh meski diterpa badai.

Cascade Bonsai Style (Kengai)

Gaya bonsai berikutnya adalah gaya air terjung. Bentuk batang pohon ini akan tampak menggantung ke bawah. Di alam liar, phon yang tumbuh dengan model seperti ini karena tertimpa batu atau pohon yang malas mencari makanan. Biasanya model seperti ini akan muncul di tebing.

Untuk menanam pohon dengan gaya bonsai seperti ini, kamu perlu menanam pada ukuran sedang atau tinggi. Pertumbuhan batang pohon juga harus tegak dan juga menekuk ke bawah. Sementara itu, percabangan pohon ini haru horizontal supaya keseimbangannya tetap terjaga.

Bagikan Artikel ini