Virus Corona Mewabah, Pohon Temulawak Jadi Incaran Warga Hingga Angka Jualnya Tembus 20 ribu per kilo!
1 Jul 2020
Tambah Komentar
Teori yang menyebut rempah - rempah khas Indonesia sebagai perisai penangkal serangan virus Corona, membuat sejumlah tanaman terkait, tengah populer di tengah masyarakat. Kepopuleran yang melebihi sebelum virus Corona mewabah itu memicu kenaikan nilainya di pasaran.
Sebutlah jahe dan Pohon Temulawak. Di pasar tradisional di Kabupaten Indramayu salah satunya, harganya kini naik. Meski selama ini telah dikenal berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh, merebaknya virus Corona membuat publik lebih sadar diri. Jahe pun kini lebih banyak diburu. Saat ini, jahe dihargai Rp50.000/kg atau naik dari sebelumnya Rp35.000/kg.
Kenaikan harga dialami pula jahe merah menjadi Rp65.000/kg dari Rp50.000/kg. Pohon Temulawak juga naik, sekarang Rp20.000/kg dari Rp8.000/kg, kata seorang pedagang yang bernama Opik. Menurutnya, belakangan ini permintaan jahe dan Pohon Temulawak terus mengalami peningkatan. Peminatnya kini bahkan jauh meluas pasca virus Corona yang tengah mewabah.
Dia menyebutkan, sebelumnya pembeli jahe dan Pohon Temulawak sebatas penjual jamu. Kalaupun ada konsumen yang membeli di luar itu, jumlahnya pun sedikit dan hanya untuk tambahan bumbu saja. Dulu hanya sebagai penjual jamu yang dianggap biasa saja, sekarang malah semua orang membeli dagangannya. Sekalipun permintaan tinggi, dia mengaku ketersediaan jahe dan Pohon Temulawak terbilang melimpah sehingga aman di pasaran.
Baca juga : Manfaat Pohon Temulawak yang Baik Bagi Tubuh Kamu
Opik sendiri memperoleh barang dagangannya dari pasar induk di Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Di pasar induknya, barangnya (jahe dan Pohon Temulawak) banyak dan stoknya aman. Sementara itu, sejumlah kaum ibu mengaku belakangan rajin memelototi resep olahan jahe, baik melalui buku maupun internet dan televisi.
Hartati misalnya, seorang ibu beranak tiga di Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, tak jarang membuat minuman olahan jahe yang diperolehnya dari internet untuk disajikan bagi keluarganya, supaya keluarganya sehat, daya tahan tubuh terjaga. Musim - musim sekarang, banyak penyakit, apalagi virus Corona yang membuat khawatir.
Sumber: asset.kompas.com |
Hal serupa juga terjadi ditempat lainnya. Harga Pohon Temulawak di Pasar Sentral Kotabumi mengalami kenaikan. Dari sebelumnya Rp10 ribu per kilo kini naik menjadi Rp 20 ribu per kilo. Sugi, pedagang empon - empon di lapaknya, Senin, 16 Maret 2020 mengatakan kenaikan harga Pohon Temulawak menjadi Rp20 ribu per kilo terjadi sejak Sabtu, 14 Maret 2020.
Baca juga : Hal yang Harus Diperhatikan Saat Budidaya Pohon Temulawak
Namun alasannya sedikit berbeda, yaitu akibat Pasokan barang yang dari petani kurang, itulah yang membuat kenapa harga Pohon Temulawak mengalami kenaikan. Dalam sehari, dia mengaku menjual jahe merah maupun Pohon Temulawak ke pelanggan rata - rata sebanyak 15 - 20 kilo. Sebelum ada wabah korona, permintaan sehari - hari pelanggan hanya berada di kisaran 7 - 10 kilo.
Karena dulu, pembeli empon - emponan untuk jahe merah dan Pohon Temulawak di lapak, rata - rata hanya lah pedagang jamu biasa, namun sekarang pembelinya banyak dari kalangan ibu rumah tangga. Dia mengatakan harga rempah - rempah lain masih stabil. Seperti jahe emprit masih Rp40 ribu per kilo, kunyit Rp10 ribu per kilo, lengkuas Rp8 ribu per kilo dan serai Rp2 ribu per ikat isi 7 - 8 batang.
Jahe merah dan Pohon Temulawak dibeli sebagai bahan jamu untuk meningkatkan stamina tubuh. Sedangkan jahe gajah, kunyit, lengkuas maupun serai memang banyak digunakan sebagai bagian dari bumbu dapur.
Sumber: assets.pikiran-rakyat.com |
Baca Juga :
- 25 Tanaman Rempah Indonesia Yang Memiliki Khasiat Obat
- Mengenal Hama dan Penyakit yang dapat Menyerang Pohon Temulawak
- Cara Menanam Temulawak (Zingiberaceae)
Belum ada Komentar untuk "Virus Corona Mewabah, Pohon Temulawak Jadi Incaran Warga Hingga Angka Jualnya Tembus 20 ribu per kilo!"
Posting Komentar