Potensi Buah dan Biji Pohon Pinang Sebagai Insektisida Nabati
1 Jun 2020
Tambah Komentar
Buah dan biji pohon pinang selain memiliki manfaat dibidang kesehatan dan pangan, ternyata juga berpotensi sebagai pestisida alami untuk menghilangkan hama pertanian maupun perkebunan. Pestisida adalah suatu bahan kimia atau material lainnya yang penggunaannya diperuntukan untuk mengontrol atau membunuh hama maupun penyakit tanaman.
Selain itu penggunaan pestisida juga untuk membasmi gulma, mengatur dan menstimulus proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman namun bukan sebagai penyubur. Ada beberapa macam pestisida, yaitu herbisida, fungisida, insektisida, nematisida dan redentisida.
Dalam artikel ini akan dibahas pestisida dari jenis insektisida yaitu pestisida untuk mengendalikan dan menghilangkan serangga pengganggu dari berbagai fase kehidupan, baik dari fase ulat maupun sudah pada fase dewasa. Serangga jenis apa saja yang dapat dikendalikan menggunakan biji atau buah pohon pinang? mari kita bahas satu per satu.
Kerugian ini dapat mencapai 70%. Mulanya untuk membasmi kumbang ini menggunakan insektisida sintetis, namun ada beberapa kekurangan yaitu timbulnya resistensi dan resurjensi dari hama tersebut. Oleh karena itu diperlukan pembasmian yang lebih bersifat ramah lingkungan, yaitu bisa menggunakan insektisida alami.
Insektisida ini biasanya didapatkan dengan cara mengekstrak senyawa aktif yang terdapat pada bahan alam yang digunakan, biasanya dari tumbuh-tumbuhan. Adapun salah satu tumbuhan yang dapat digunakan adalah buah pohon pinang.
Berdasarkan hasil penelitian Gobai (2015), kumbang kacang hijau mengalami mortalitas atau kematian pada perlakuan pemberian ekstrak buah pohon pinang dengan konsentrasi 3% dalam waktu 72 jam. Persentase kematian adalah sebesar 93,33%.
Sementara itu pada pengujian utama di penelitian tersebut didapatkan hasil pemberian ektrak buah pohon pinang dengan konsentrasi 3,0-3,5% dalam waktu 48 jam-72 jam menyebabkan kematian kumbang kacang hijau sebesar 100%. Hal tersebut terjadi karena buah pohon pinang mengandung senyawa alkaloid salah satunya saponin yang dapat menyebabkan kematian sel bahkan kematian serangga.
Untuk mengendalikan ulat ini biasanya menggunakan insektisida kimia yang dianggap paling efektif untuk menekan populasinya. Namun penggunaan insektisida kimiawi dalam jangka waktu lama dikhawatirkan akan menimbulkan masalah baru, yaitu adanya sifat resistensi dari hama tersebut dan adannya ledakan populasi.
Salah satu jenis tanaman yang memiliki potensi sebagai insektisida nabati untuk mengendalikan popolasi ulat ini adalah pohon pinang (Areca catechu). Bagian tubuh yang dapat banyak dimanfaatkan sebagai insektisida nabati adalah biji muda pohon pinang.
Berdasarkan hasil penelitian Rikardo (2018), menyatakan bahwa pemberian ekstrak biji muda pohon pinang dengan konsentrasi sebanyak 30% dapat mematikan ulat krops kubis sebesar 100% setelah 3 hari. Dengan demikian pemberian ekstrak biji muda pohon pinang sebanyak 30% dapat mematikan seluruh ulat uji yang berjumlah 15 ekor ulat setelah 3 hari pemberian ekstrak.
Hasil penelitan tersebut menunjukkan bahwa biji muda pohon pinang bersifat racun bagi ulat krops kubis dan dapat menyebabkan kematian. Semakin tinggi konsentrasi biji muda pohon pinang yang diberikan maka akan menyebabkan semakin cepat dan semakin banyak ulat krops kubis yang mati.
Hal tersebut terjadi karena pada biji muda pohon pinang mengandung senyawa aktif arkeolin dari golongan alkaloid yang dapat menyebabkan napas berhenti dan kelumpuhan pada serangga.
Kerugian yang diakibatkan oleh kepik ini sebesar 80%. Untuk mengendalikan hama ini dapat menggunakan insetisida sintetik, namun penggunaannya dapat menimbulkan resistensi hama dan populasi hama yang tak terkendali. Oleh karena itu diperlukan insektisia nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan salah satunya adalah biji pohon pinang.
Berdasarkan hasil penelitian Fitriani (2013), diketahui bahwa pemberian ekstrak biji pohohon pinang dengan konsentrasi 50 gr/L efektf dalam mengendalikan hama kepik hijau. Hasil tersebut menyatakan bahwa dengan konsentrasi 50 gr/L tersebut dapat menyebabkan kematian setelah 95 jam, dan untuk kematian sebesar 50% terjadi pada saat 149 jam. Kematian kepik hijau secara keseluruhan mencapai 97,5% pada konsentrasi 46,4 gr/L
Selain itu penggunaan pestisida juga untuk membasmi gulma, mengatur dan menstimulus proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman namun bukan sebagai penyubur. Ada beberapa macam pestisida, yaitu herbisida, fungisida, insektisida, nematisida dan redentisida.
Dalam artikel ini akan dibahas pestisida dari jenis insektisida yaitu pestisida untuk mengendalikan dan menghilangkan serangga pengganggu dari berbagai fase kehidupan, baik dari fase ulat maupun sudah pada fase dewasa. Serangga jenis apa saja yang dapat dikendalikan menggunakan biji atau buah pohon pinang? mari kita bahas satu per satu.
1. Collosobruchus chinensis L. (Kumbang Biji Kacang Hijau)
Kumbang ini adalah salah satu serangga pasca panen yang keberadaannya sangat mengganggu hasil panen suatu komoditas yang terdapat di gudang penyimpanan. Kerugiaan yang ditimbulkan oleh kumbang ini berupa muculnya lubang-lubang pada biji kacang hijau.Kerugian ini dapat mencapai 70%. Mulanya untuk membasmi kumbang ini menggunakan insektisida sintetis, namun ada beberapa kekurangan yaitu timbulnya resistensi dan resurjensi dari hama tersebut. Oleh karena itu diperlukan pembasmian yang lebih bersifat ramah lingkungan, yaitu bisa menggunakan insektisida alami.
Insektisida ini biasanya didapatkan dengan cara mengekstrak senyawa aktif yang terdapat pada bahan alam yang digunakan, biasanya dari tumbuh-tumbuhan. Adapun salah satu tumbuhan yang dapat digunakan adalah buah pohon pinang.
Berdasarkan hasil penelitian Gobai (2015), kumbang kacang hijau mengalami mortalitas atau kematian pada perlakuan pemberian ekstrak buah pohon pinang dengan konsentrasi 3% dalam waktu 72 jam. Persentase kematian adalah sebesar 93,33%.
Sementara itu pada pengujian utama di penelitian tersebut didapatkan hasil pemberian ektrak buah pohon pinang dengan konsentrasi 3,0-3,5% dalam waktu 48 jam-72 jam menyebabkan kematian kumbang kacang hijau sebesar 100%. Hal tersebut terjadi karena buah pohon pinang mengandung senyawa alkaloid salah satunya saponin yang dapat menyebabkan kematian sel bahkan kematian serangga.
2. Crocidolomia pavonana (Ulat Krop Kubis)
Ulat krops kubis adalah salah satu hama yang dapat menimbulkan masalah pada lahan pertanian kubis. Ulat ini terkenal sebagai hama yang sangat rakus. Ulat ini memakan daun muda dan daun tua tanaman kubis. Hal tersebut dapat menurunkan kualitas tanaman dan menyebabkan kerusakan hingga 100%.Untuk mengendalikan ulat ini biasanya menggunakan insektisida kimia yang dianggap paling efektif untuk menekan populasinya. Namun penggunaan insektisida kimiawi dalam jangka waktu lama dikhawatirkan akan menimbulkan masalah baru, yaitu adanya sifat resistensi dari hama tersebut dan adannya ledakan populasi.
Baca Juga :
- Cara Paling Tepat Menanam Pohon Kaktus Dari Biji
- Ciri Ciri Pohon Pinus Hitam Jepang (Pinus thunbergii) Di Alam Liar
Salah satu jenis tanaman yang memiliki potensi sebagai insektisida nabati untuk mengendalikan popolasi ulat ini adalah pohon pinang (Areca catechu). Bagian tubuh yang dapat banyak dimanfaatkan sebagai insektisida nabati adalah biji muda pohon pinang.
Sumber: lepidoptera.butterflyhouse.com.au |
Hasil penelitan tersebut menunjukkan bahwa biji muda pohon pinang bersifat racun bagi ulat krops kubis dan dapat menyebabkan kematian. Semakin tinggi konsentrasi biji muda pohon pinang yang diberikan maka akan menyebabkan semakin cepat dan semakin banyak ulat krops kubis yang mati.
Hal tersebut terjadi karena pada biji muda pohon pinang mengandung senyawa aktif arkeolin dari golongan alkaloid yang dapat menyebabkan napas berhenti dan kelumpuhan pada serangga.
3. Nezara viridula L. (Kepik Hijau)
Kepik hijau merupakan salah satu hama tanaman yang menyerang polong kedelai. Kepik ini menyerang dengan cara menusukkan “mulut” nya ke kulit polong dan biji kedelai, kemudian menghisap cairannya.Kerugian yang diakibatkan oleh kepik ini sebesar 80%. Untuk mengendalikan hama ini dapat menggunakan insetisida sintetik, namun penggunaannya dapat menimbulkan resistensi hama dan populasi hama yang tak terkendali. Oleh karena itu diperlukan insektisia nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan salah satunya adalah biji pohon pinang.
Sumber: entnemdept.ufl.edu |
Baca Juga :
Belum ada Komentar untuk "Potensi Buah dan Biji Pohon Pinang Sebagai Insektisida Nabati"
Posting Komentar