Inilah Lima Keunggulan Pohon Jati Emas
22 Jun 2020
Tambah Komentar
Tanaman Jati sudah cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia. Tanaman ini banyak dibudidayakan untuk diambil kayunya karena kayu jati nilai ekonomisnya memang tinggi.
Kayu ini termasuk yang berharga mahal dan paling diminati oleh seluruh lapisan masyarakat. Penggunaan kayu jati meliputi untuk konstrusi bangunan, konstruksi jembatan, furniture rumah, kerajinan ukir, dan untuk bahan bangunan seperti untuk kusen, daun pintu, jendela.
Tanaman jati ternyata tidak hanya terdapat di Indonesia. Memang tanaman Jati yang dikenal dengan nama ilmiah Tectona grandis asalnya malahan dari Burma. Beberapa ahli botani berpendapat bahwa jati merupakan jenis tanaman asli yang tumbuh di Burma.
Dari tempat ini tanaman jati kemudian menyebar ke kawasan di Semenanjung India juga ke Thailand dan Negara Filipina. Setelah melalui penyebaran ke beberapa kawasan, kemudian mulailah masuk ke tanah Jawa. Ahli botani ada yang berpendapat bahwa ini adalah tanaman asli India, Burma, Muangthai dan Laos.
Investasi dengan menanam pohon jati memerlukan waktu lama untuk memanennya, paling tidak membutuhkan 7 tahun. Dan akan menunggu lebih lama lagi bila berharap memanen kayu jati yang berumur tua dan memiliki serat yang bagus.
Keberhasilan dalam menanam pohon jati antara lain ditentukan oleh jenis bibit yang ditanam. Bila masyarakat berharap memanen kayu yang berkualitas baik, waktu pertubuhan relatif singkat maka dianjurkan untuk menanam bibit unggul, misalnya jati emas.
Jati emas merupakan varietas unggulan dari pohon jati (Tectona grandis Linn) yang dikembangkan melalui teknologi kultur jaringan. Metode perbanyakan kultur jaringan adalah pembiakan suatu jenis tanaman dengan mengambil sebagian kecil jaringan kemudian di tumbuhkan pada suatu media tertentu sehingga tumbuh menjadi plantet.
Plantet adalah tanaman kecil yang sudah lengkap, memiliki akar, batang dan daun. Hasil kultur ini ditempatkan pada botol-botol kedap udara yang mencegah mikroorganisme masuk.
Untuk kultivar jati emas ini tanaman induknya mengambil dari negara Myanmar. Memang di negara ini, varietas jati emas sudah ditanam dalam areal yang luas sejak tahun 1980.
Kemudian negara Thailand yang terkenal sebagai negara pemulia tanaman, menyusulnya dengan menghutankan ratusan hektar lahan dengan bibit jati emas ini. Sementara itu di negara kita, varietas bibit emas mulai dikenal pada tahun 1990-an dan mulai marak ditanam.
Masyarakat perlahan mulai mengenal karakteristik jati emas dengan melihat pertumbuhan pada lahan-lahan percontohan. Pohon dari bibit jati emas ini memang memiliki keunggulan dibandingkan dengan jati lokal:
Pada masa pertumbuhannya setelah dipindah dari polybag ke lahan maka sifat-sifat jati emas ini mulai tampak. Pemeliharaan jati emas tidak membutuhkan usaha yang banyak, karena punya fase self prunning atau meronttokan daun sendiri.
Habitus batangnya tumbuh lurus cenderung tidak punya cabang, sehingga tegakan jati emas akan mudah dibedakan dengan tegakan jati lokal. Kenampakan daunnya juga berbeda, daun jati emas berbentuk membulat sementara pada jati lokal berukuran lebih panjang.
Namun beberapa orang mengatakan tidak suka kayu hasil budidaya jati emas ini karena hal – hal berikut :
Baca Juga :
Kayu ini termasuk yang berharga mahal dan paling diminati oleh seluruh lapisan masyarakat. Penggunaan kayu jati meliputi untuk konstrusi bangunan, konstruksi jembatan, furniture rumah, kerajinan ukir, dan untuk bahan bangunan seperti untuk kusen, daun pintu, jendela.
Dari tempat ini tanaman jati kemudian menyebar ke kawasan di Semenanjung India juga ke Thailand dan Negara Filipina. Setelah melalui penyebaran ke beberapa kawasan, kemudian mulailah masuk ke tanah Jawa. Ahli botani ada yang berpendapat bahwa ini adalah tanaman asli India, Burma, Muangthai dan Laos.
Sumber: google.com |
Baca Juga :
- Cara Paling Tepat Menanam Pohon Kaktus Dari Biji
- Ciri Ciri Pohon Pinus Hitam Jepang (Pinus thunbergii) Di Alam Liar
Jati emas merupakan varietas unggulan dari pohon jati (Tectona grandis Linn) yang dikembangkan melalui teknologi kultur jaringan. Metode perbanyakan kultur jaringan adalah pembiakan suatu jenis tanaman dengan mengambil sebagian kecil jaringan kemudian di tumbuhkan pada suatu media tertentu sehingga tumbuh menjadi plantet.
Plantet adalah tanaman kecil yang sudah lengkap, memiliki akar, batang dan daun. Hasil kultur ini ditempatkan pada botol-botol kedap udara yang mencegah mikroorganisme masuk.
Untuk kultivar jati emas ini tanaman induknya mengambil dari negara Myanmar. Memang di negara ini, varietas jati emas sudah ditanam dalam areal yang luas sejak tahun 1980.
Kemudian negara Thailand yang terkenal sebagai negara pemulia tanaman, menyusulnya dengan menghutankan ratusan hektar lahan dengan bibit jati emas ini. Sementara itu di negara kita, varietas bibit emas mulai dikenal pada tahun 1990-an dan mulai marak ditanam.
Sumber: google.com |
- Jati emas memiliki kecepatan tumbuh yang lebih cepat. Diameter batang ketika berumur 5-7 tahun sudah mencapai 27 cm dengan tinggi 16 meter.
- Batang tumbuh lurus dan tidak banyak cabang, sehingga nilai ekonominya lebih tinggi.
- Kayu sudah bisa dipanen pada usia pohon 7-15 tahun, dengan tingkat kekerasan yang sudah memadai untuk diproduksi sebagai furnitur atau bahan bangunan.
- Dari segi ketahanan terhadap penyakit, jati emas juga memiliki keunggulan. Jati emas lebih tahan terhadap busuk akar dan pangkal batang, penyakit yang disebabkan jamur yang menyerang saat akar tergenang air dalam jangka waktu lama.
- Jati emas juga lebih tahan terhadap serangan rayap.
Pada masa pertumbuhannya setelah dipindah dari polybag ke lahan maka sifat-sifat jati emas ini mulai tampak. Pemeliharaan jati emas tidak membutuhkan usaha yang banyak, karena punya fase self prunning atau meronttokan daun sendiri.
Habitus batangnya tumbuh lurus cenderung tidak punya cabang, sehingga tegakan jati emas akan mudah dibedakan dengan tegakan jati lokal. Kenampakan daunnya juga berbeda, daun jati emas berbentuk membulat sementara pada jati lokal berukuran lebih panjang.
- Harga kayu lebih murah, karena jati dipanen pada umur yang relatif muda, sehingga serat kayu dan kekerasannya berbeda dengan jati lokal yang tua.
- Pembuluh kayu atau xylem yang tidak serapat pada jati lokal, menyebabka pori-pori kayunya lebih banyak. Ini berakibat mengurangi sifat kekuatannya.
- Kebutuhan air lebih banyak, sehingga kayunya memiliki kandungan air yang lebih tinggi, hal ini terlihat pada bagian tepi atau pinggir kayu yang lebih tebal dibandingkan dengan jati lokal.
Baca Juga :
Belum ada Komentar untuk "Inilah Lima Keunggulan Pohon Jati Emas"
Posting Komentar