Fakta Pohon Kopi Yang Jarang Diketahui
2 Jun 2020
Tambah Komentar
Bagi Anda yang suka dengan minuman kopi, tahukah Anda bahwa kopi ini berasal dari penanaman yang cukup unik. Kopi termasuk jenis tanaman semak belukar yang disebut dengan genius coffea. Linnaeus merupakan orang yang pertama mendeskripsikan spesies kopi (Coffea arabica) di tahun 1753.
Menurut Bridson dan Vercourt pada tahun 1988, kopi dibagi menjadi 2 genus, yakni Coffea dan Psilanthus. Genus Coffea terbagi menjadi 2 subgenus, yakni Coffe dan Baracoffea. Subgenus Coffea terdiri dari 88 spesies.
Sementara itu, subgenus Baracoffea terdapat 7 spesies. Berdasarkan geografik (tempat tumbuh) dan rekayasa genetik, kopi dapat dibedakan menjadi 5, kopi yang berasal dari Ethiopia, Madagascar, serta Benua Afrika bagian barat, tengah, dan timur (Andre Illy dan Rinantonio Viani, 2005).
Penyerbukan Pohon Kopi
Sumber: wikipedia.com |
Syarat dan Lokasi Tumbuh Pohon Kopi
Sumber: wikipedia.com |
Pohon kopi dapat tumbuh dengan baik apabila faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan pemeliharaan tanaman dapat dioptimalkan dengan baik. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa kopi dipengaruhi iklim. Ada dua iklim di Indonesia yaitu musim hujan dan musim kemarau. Berikut ini beberapa syarat pertumbuhan kopi secara umum.
Baca Juga :
- Cara Paling Tepat Menanam Pohon Kaktus Dari Biji
- Ciri Ciri Pohon Pinus Hitam Jepang (Pinus thunbergii) Di Alam Liar
Tanah
Tanah digunakan sebagai media tumbuh pohon kopi. Salah satu ciri tanah yang baik adalah memiliki lapisan topsoil yang tebal. Umumnya, kondisi tanah di dataran tinggi memiliki kandungan organik yang cukup banyak dan tidak terlalu banyak terkontaminasi polusi udara. Tanaman kopi sebaiknya ditanam di tanah yang memiliki kandungan hara dan organik yang tinggi. Rata-rata pH tanah yang dianjurkan 5-7.Jika pH tanah terlalu asam, tambahkan pupuk Ca(PO)2 atau Ca(PO3)2 (kapur atau dolomit). Sementara itu, untuk menurunkan pH tanah dari basa ke asam, tambahkan urea. Caranya taburkan kapur atau urea secukupnya sesuai kondisi tanah, lalu periksa keasaman tanah dengan pH meter. Tambahkan urea jika pH tanah masih basa atau tambahkan kapur jika terlalu asam hingga pH tanah menjadi 5-7.
Curah Hujan
Curah hujan mempengaruhi pembentukan bunga hingga menjadi buah. Untuk arabika, jumlah curah hujan yang masih bisa ditolerir sekitar 1.000-1.500 mm/tahun. Sementara itu, curah hujan untuk kopi robusta maksimum 2.000 mm/tahun.
Suhu
Selain curah hujan, lingkungan memegang peranan penting untuk pembentukan bunga menjadi buah. Kopi arabika mampu beradaptasi dengan suhu rata-rata 16-22̊ C. Untuk kopi robusta, tanaman ini dapat tumbuh dan beradaptasi pada suhu 20-28̊ C. Karena itu, investor atau petani kopi perlu mengetahui kondisi suhu suatu daerah yang ingin dijadikan perkebunan kopi.
Angin
Sebelum mulai menanam kopi, petani kopi perlu memperhatikan kondisi topografi wilayah. Pasalnya, jika terdapat anomali iklim, petani dapat melakukan beberapa rekayasa. Khusus untuk di lokasi atau daerah yang memiliki tiupan angina yang kencang, petani sebaiknya menanam pohon pelindung, seperti dadap (Erythrina lithosperma atau Erythrina subumbrans), lamtoro (Leucaena glauca), dan sengon laut (Albizzia falcate).Untuk kopi jenis arabika yang tumbuh di ketinggian di atas 1.000 meter dpl, biasanya kondisi angin yang bertiup cukup kuat. Karena itu, gunakan tanaman pelindung. Tujuannya, untuk menahan angin yang cukup kencang.
Demikianlah fakta-fakta pohon kopi yang jarang diketahui. Pohon kopi ternyata memiliki perbedaan dibandingkan jenis pohon lainnya. Apalagi kopi menghasilkan biji kopi yang digunakan sebagai bahan untuk membuat minuman kopi dengan cita rasa gurih dan lezat.
Baca Juga :
Belum ada Komentar untuk "Fakta Pohon Kopi Yang Jarang Diketahui"
Posting Komentar