Yuk Mengenal Pohon Waru dengan Nama Latin Hibiscus tiliaceus
8 Mei 2020
Tambah Komentar
Mengenal pohon waru biasa diawali dengan mengenal nama latinnya terlebih dahulu. Sebab dalam sains, setiap tanaman atau flora memang memiliki nama latin untuk klasifikasi. Pohon yang biasa kita sebut sebagai pohon waru memiliki nama latin Hibiscus tiliaceus.
Namun nama ini melekat pada satu jenis pohon waru saja, ada berbagai jenis pohon waru lainnya dengan nama latin yang berbeda-beda. Diantaranya ada Hibiscus mutabilis untuk waru landak, Thespesia populnea untuk waru laut, Hibiscus macrophyllus untuk waru lanang, dan Hibiscus similis untuk waru gombong.
Mengenal pohon waru dengan hanya mengerti nama latinnya saja tentu kurang. Untuk mengenal pohon waru lebih lanjut ada beberapa hal lain yang perlu Anda ketahui.
Untuk menambah wawasan Anda, waru ini semarga atau hampir sejenis dengan tanaman kembang sepatu. Ya, tanaman yang memiliki bunga warna merah dan bentuk yang cukup eksotis.
Waru adalah pohon yang bisa tumbuh hingga 15 meter tingginya. Tajuk dari pohon ini memang tak terlalu rimbun, namun tetap difungsikan sebagai perindang oleh manusia. Tentu saja ada alasannya. Dibandingkan dengan pohon lain, akar dari pohon waru tidak akan tumbuh terlalu dalam.
Karena hal ini, siapa saja yang akan merawat waru hingga tinggi dan besar di halaman gedung atau bangunan tak perlu khawatir bangunan akan rusak karena akarnya. Akar waru juga tidak akan merusak jalan apabila sudah tumbuh besar.
Orang luar negeri mengenal pohon waru dengan beberapa sebutan, diantaranya coastal cottonwood, sea hibiscus, tewalpin, purau, hau, dan lainnya. Sedangkan di Indonesia sendiri, waru disebut sebagai haru, halu, faru, atau fanu oleh orang Maluku, disebut baru dowongi di Ternate dan Tidore, serta disebut sebagai baru di Sumba, Belitung, dan Gayo.
Beberapa bagian dari pohon waru bisa dimanfaatkan. Diantaranya ada kulit batang yang dijadikan tali dan jaring. Sedangkan kayunya biasa digunakan untuk membuat perahu, gagang alat perkakas, kayu bakar, bahan bangunan, roda pedati, dan ukiran. Daun dan bunganya mengandung senyawa-senyawa yang dimanfaatkan dalam dunia medis.
Namun, daunnya paling sering digunakan untuk pakan ternak. Tak hanya binatang saja, daunnya juga bisa digunakan untuk sayuran oleh manusia. Malahan, daun waru dinilai sempurna untuk dijadikan pembungkus ikan.
Setelah mengenal pohon waru lebih dalam apakah Anda berencana untuk membudidayakannya? Jika iya, maka untunglah informasi mengenal pohon waru di atas bisa menambah wawasan Anda. Namun jika Anda tak tertarik untuk membudidayakannya, sudah Anda ketahui pohon waru bisa hidup di mana saja, memiliki ciri apa saja, memberikan kegunaan apa saja, dan lainnya. Semoga bermanfaat, ya.
Baca Juga :
Mengenal pohon waru dengan hanya mengerti nama latinnya saja tentu kurang. Untuk mengenal pohon waru lebih lanjut ada beberapa hal lain yang perlu Anda ketahui.
Informasi Penting Seputar Pohon Waru
1. Klasifikasi
Ada penjelasan lebih lanjut tentang nama ilmiah waru yang telah dibahas di atas, yaitu klasifikasi dari tanaman ini. Karena waru merupakan tanaman maka ia masuk dalam kingdom atau kerajaan plantae. Setelahnya waru dikategorikan dalam divisi Magnoliophyta, kelas Magnoliopsida, ordo Malvales, famili Malvaceae, dan genus Hibiscus.Untuk menambah wawasan Anda, waru ini semarga atau hampir sejenis dengan tanaman kembang sepatu. Ya, tanaman yang memiliki bunga warna merah dan bentuk yang cukup eksotis.
2. Ciri Khas Waru
Jika Anda ingin mengenal pohon waru maka mengerti ciri khasnya adalah hal yang wajib. Di dunia ini memang ada banyak sekali pohon yang memberikan fungsi sebagai perindang, peneduh, atau penyejuk. Namun waru cukup berbeda dengan pohon lain yang memberikan fungsi ini.Waru adalah pohon yang bisa tumbuh hingga 15 meter tingginya. Tajuk dari pohon ini memang tak terlalu rimbun, namun tetap difungsikan sebagai perindang oleh manusia. Tentu saja ada alasannya. Dibandingkan dengan pohon lain, akar dari pohon waru tidak akan tumbuh terlalu dalam.
Baca Juga :
- Ciri Ciri Pohon Waru India (Thespesia populnea) Di Alam Liar
- Sebelum Budidaya, Kenali 5 Ciri Pohon Ketapang Ini
Karena hal ini, siapa saja yang akan merawat waru hingga tinggi dan besar di halaman gedung atau bangunan tak perlu khawatir bangunan akan rusak karena akarnya. Akar waru juga tidak akan merusak jalan apabila sudah tumbuh besar.
3. Memiliki Berbagai Sebutan
Waru tidak hanya ada di Indonesia saja, persebarannya cukup luas di dunia ini. Karenanya, waru menjadi memiliki berbagai nama sebutan. Di Indonesia saja waru memiliki banyak sebutan, apalagi di luar negeri. |
| Sumber: jurnalasia.com |
4. Penyebaran Pohon Waru
Belum mengenal pohon waru namanya kalau belum tahu di mana saja pohon ini bisa ditemukan. Selain di Indonesia, waru juga ditemukan di Afrika bagian selatan, tumbuh secara liar di Hawaii, Australia bagian barat daya, utara, dan timur, Oceania, dan negara-negara di Asia Tenggara.5. Kegunaan
Selain info-info di atas, dalam bahasan mengenal pohon waru lebih lanjut kali ini Anda juga akan mengerti apa saja kegunaan dari waru. Waru tak hanya sebagai pohon yang bisa dimanfaatkan untuk perindang atau penyejuk saja.Setelah mengenal pohon waru lebih dalam apakah Anda berencana untuk membudidayakannya? Jika iya, maka untunglah informasi mengenal pohon waru di atas bisa menambah wawasan Anda. Namun jika Anda tak tertarik untuk membudidayakannya, sudah Anda ketahui pohon waru bisa hidup di mana saja, memiliki ciri apa saja, memberikan kegunaan apa saja, dan lainnya. Semoga bermanfaat, ya.
Baca Juga :
- Ciri Ciri Pohon Hibiscus Tiliaceus / Waru Laut Di Alam Liar
- Berapa Ukuran Pohon Ketapang yang Ideal?
Belum ada Komentar untuk "Yuk Mengenal Pohon Waru dengan Nama Latin Hibiscus tiliaceus"
Posting Komentar