Waspadai Bakteri Xylella fastidiosa, Musuh Petani Zaitun
20 Mei 2020
Tambah Komentar
Pohon Zaitun atau Olea Europaeae merupakan tumbuhan berkambium yang identik dengan minyak zaitun yang dihasilkan. Pohon ini sudah ada sejak berabad-abad lalu. Tak ayal, pohon ini telah dikenal banyak orang akan berbagai khasiat dan manfaat yang diberikan.
Akhir-akhir ini, pohon zaitun juga menjadi pilihan bagi para petani sebagai tanaman yang dipilih untuk dibudidayakan. Tak hanya di daerah Eropa dan Timur Tengah yang mulai membudidayakan tanaman ini, tetapi penanaman Pohon Zaitun telah merambah berbagai Negara baik tropis maupun tidak. Namun, beberapa waktu terakhir, para petani zaitun sedang disibukkan dengan adanya penyakit yang menyerang tanaman mereka ini.
Bakteri Xylella fastidiosa adalah dalang dari wabah yang sedang menyerang spesies Olea europeae ini. Di tengah-tengah pandemic Covid-19 yang menyerang manusia, para pohon zaitun sedang berjuang melawan bakteri Xylella sp. Bakteri ini menyebabkan Olive Quick Decline Syndrome (OQDC). Xylella sp. Pertama ditemukan di daerah perkebunan zaitun di Italia.
Sumber: bbc.com |
Sumber: bbc.com |
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa infeksi yang ditimbulkan dari bakteri Xylella telah menyebabkan kerugian hingga miliaran Euro di daerah Spanyol dan Yunani. Di daerah Italia, bakteri ini bahkan telah menghabiskan separuh perkebunan. Bakteri ini juga ditemukan di berbagai daerah Karibia, Taiwan, Iran, Turki, Lebanon, Kosovo, India dan Maroko.
Baca Juga :
- Yuk, Mengenal Lebih Jauh Tentang Pohon Zaitun
- Ciri Ciri Pohon Pinus Hitam Jepang (Pinus thunbergii) Di Alam Liar
Dari penelitian para ahli, Xylella tak hanya menyerang pohon zaitun. Sekitar 560 spesies tanaman dari 72 famili, terancam terinfeksi bakteri ini. Akibatnya, berbagai tindakan pencegahan pun dilakukan.
"Peraturan yang cukup ketat mulai diberlakukan. Hal ini akan sangat berdampak pada arus perdagangan hal-hal seperti zaitun dan lavender yang mana sejumlah besar bergerak di sekitar perdagangan hortikultura," kata Dr Gerard Clover, dari John Innes Center di Norwich, yang terlibat dalam inisiatif penelitian Inggris yang disebut BRIGIT, yang dirancang untuk memantau patogen Xylella.
Para petani saat ini sedang kebingungan dengan adanya ancaman pandemik Covid-19, bisnis mereka mengalami penurunan. Sedangkan, dari hasil infeksi Xylella juga merugikan karena tanaman banyak yang mati. Kebijakan pemerintah bisa menjadi boomerang bagi para petani bila tidak diambil dengan bijak.
Di Indonesia sendiri patutnya perlu disyukuri karena bakteri ini belum ditemukan. Pemerintah Indonesia juga telah bekerja sama dengan negara-negara lain guna mencegah penyebaran bakteri yang semakin meluas. Kementrian Lingkungan Indonesia menerapkan kebijakan impor secara pilih-pilih agar bakteri tidak meluas di Indonesia. Presiden Joko Widodo juga menyarankan agar Indonesia bisa menjadi salah satu pemasok buah zaitun sebagai solusi atas banyaknya tanaman zaitun yang mati di negara lain.
Baca Juga :
Belum ada Komentar untuk "Waspadai Bakteri Xylella fastidiosa, Musuh Petani Zaitun"
Posting Komentar