Ternyata, Ini Perbedaan Pupuk NPK dan Urea yang Wajib Diketahui
25 Mei 2020
Tambah Komentar
Proses pemupukan ternyata menjadi salah satu hal penting yang perlu kamu perhatikan terutama saat mulai bercocok tanam. Salah satu tujuan dari pemupukan untuk mencukupi kebutuhan hara agar tanaman jadi lebih sehat. Nah, salah satu jenis pupuk yang kerap dipakai adalah pupuk NPK.
Pupuk satu ini memiliki unsur hara yang tinggi sehingga dapat membantu pertumbuhan tanaman secara keseluruhan mulai dari akar sampai daun. Tak hanya pupuk NPK saja. Beberapa petani menggunakan pupuk urea untuk memenuhi unsur hara tersebut. Lantas apa perbedaan pupuk NPK dan urea?
Pupuk urea tersebut biasanya berbentuk kristal dengan warna putih yang memiliki rumus kimia NH2CONH2. Tentu saja berbeda dengan pupuk urea yang dominan nitrogen. Tentu pupuk NPK mengandung unsur lain seperti Nitrogen, Fosfor dan juga Kalium. Maka dari itu disebut dengan NPK. Tak heran jika pupuk ini menjadi salah satu jenis pupuk majemuk yang banyak dipakai.
Pupuk NPK sendiri memiliki kandungan berbeda pada setiap jenisnya. Itu semua berdasarkan fungsi dan kegunaan tanaman. Nilai N sendiri adalah persentase dari unsur nitrogen jika berdasarkan dengan berat pupuk. Sementara untuk P mewakili dalam bentuk P205 dan K untuk K20.Untuk unsur P205 terdiri atas 56,4% oksigen dan juga 43,5% fosfor dalam bentuk unsur.
Untuk menghitung perbandingannya maka tinggal dikalikan dengan bilangan 0.436. Sementara K20 biasanya mengandung oksigen sebanyak 17% dan kalium sebanyak 83%. Untuk mengetahui jumlahnya bisa dengan mengalikan sebesar 0.83. Maka jika dihitung dengan konversi tersebut, kamu bisa mengecek kandungannya dengan penomoran.
Misalnya ada pupuk NPK dengan penomoran 18-51-20. Maka artinya mengandung 18% nitrogen, fosfor sebanyak 22% dan juga kalium sebanyak 17%. Kamu juga tinggal membaca keterangan dari kemasan pupuk yang menjelaskan jumlah unsur dalam tanaman.
Persamaan Pupuk NPK dan Pupuk Urea
Tak hanya perbedaan saja, nyatanya kedua pupuk ini memiliki banyak persamaan. Keduanya memiliki karakter yang bisa larut dalam air atau biasa disebut dengan higroskopis. Sifat ini membuat kamu harus menyimpan pupuk di dalam kondisi yang kering dan rapat.
Selain itu, kondisi udara lembab bisa membuat air dalam udara malah diserap oleh pupuk sehingga pupuk jadi lembek. Saat memakainya kamu harus memastikan pupuk tidak menggumpal ya. Biasanya nutrisinya jadi berkurang karena sudah bergabung dengan partikel air. Persamaan lainnya adalah soal manfaat kandungannya.
Kedua pupuk ini sama-sama memiliki unsur yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Unsur nitrogen dalam urea dan NPK memiliki fungsi untuk merangsang pertumbuhan tanaman khususnya pada fase vegetatif yaitu pertumbuhan daun dan batang. Selain itu, nitrogen juga berdampak bagi jumlah anakan tanaman.
Jika unsur nitrogen dalam pupuk ini tidak cukup, maka tanaman akan mengalami kondisi kerdil dan daun jadi menguning. Tanaman juga tidak boleh berlebihan dalam hal unsur nitrogen. Justru kelebihan dosis akan membuat fase vegetatif jadi memanjang dan berdampak pada panen yang terlambat.
Tak hanya itu saja, tanaman bisa mudah rebah serta bisa menurunkan kualitas dari bulir pohon sehingga bisa jadi tanaman mudah terserang penyakit dan hama.Sementara kandungan fosfor dalam NPK bisa membantu terbentuknya bunga. Kandungan kalium juga berperan dalam mengaktifkan enzim yang dibutuhkan oleh tanaman.
Wah meski kandungannya berbeda tetapi kedua pupuk ini memiliki kaya manfaat bagi tanaman. Sebelum memakainya kamu harus memastikan jenis tanamannya terlebih dahulu. Apalagi untuk menentukan dosis. Kamu harus memastikan kondisi tanaman serta tanahnya.
Tak hanya itu saja, waktu juga memainkan peran penting dalam pemberian nutrisi. Pastinya dosis di awal pertumbuhan dan perkembangan juga berbeda. Beberapa orang bahkan memakai kedua pupuk ini untuk menggemburkan tanah sebelum masa bibit. Semuanya bisa dilakukan asal kamu paham betul kondisi tanaman.
Pupuk satu ini memiliki unsur hara yang tinggi sehingga dapat membantu pertumbuhan tanaman secara keseluruhan mulai dari akar sampai daun. Tak hanya pupuk NPK saja. Beberapa petani menggunakan pupuk urea untuk memenuhi unsur hara tersebut. Lantas apa perbedaan pupuk NPK dan urea?
Perbedaan Komponen
Salah satu perbedaan mendasar antara kedua pupuk ini adalah komponen yang membentuknya. Pastinya asupan nutrisi keduanya untuk tanaman berbeda. Meski sama-sama pupuk kimia, tapi kandungan nitrogen dalam pupuk urea lebih tinggi. Sebanyak 46% dari pupuk urea mengandung nitrogen.Pupuk NPK sendiri memiliki kandungan berbeda pada setiap jenisnya. Itu semua berdasarkan fungsi dan kegunaan tanaman. Nilai N sendiri adalah persentase dari unsur nitrogen jika berdasarkan dengan berat pupuk. Sementara untuk P mewakili dalam bentuk P205 dan K untuk K20.Untuk unsur P205 terdiri atas 56,4% oksigen dan juga 43,5% fosfor dalam bentuk unsur.
Untuk menghitung perbandingannya maka tinggal dikalikan dengan bilangan 0.436. Sementara K20 biasanya mengandung oksigen sebanyak 17% dan kalium sebanyak 83%. Untuk mengetahui jumlahnya bisa dengan mengalikan sebesar 0.83. Maka jika dihitung dengan konversi tersebut, kamu bisa mengecek kandungannya dengan penomoran.
Misalnya ada pupuk NPK dengan penomoran 18-51-20. Maka artinya mengandung 18% nitrogen, fosfor sebanyak 22% dan juga kalium sebanyak 17%. Kamu juga tinggal membaca keterangan dari kemasan pupuk yang menjelaskan jumlah unsur dalam tanaman.
Persamaan Pupuk NPK dan Pupuk Urea
Tak hanya perbedaan saja, nyatanya kedua pupuk ini memiliki banyak persamaan. Keduanya memiliki karakter yang bisa larut dalam air atau biasa disebut dengan higroskopis. Sifat ini membuat kamu harus menyimpan pupuk di dalam kondisi yang kering dan rapat.
Selain itu, kondisi udara lembab bisa membuat air dalam udara malah diserap oleh pupuk sehingga pupuk jadi lembek. Saat memakainya kamu harus memastikan pupuk tidak menggumpal ya. Biasanya nutrisinya jadi berkurang karena sudah bergabung dengan partikel air. Persamaan lainnya adalah soal manfaat kandungannya.
Persamaan Kandungan Pupuk NPK dan Urea
Sumber: 8villages.com |
Jika unsur nitrogen dalam pupuk ini tidak cukup, maka tanaman akan mengalami kondisi kerdil dan daun jadi menguning. Tanaman juga tidak boleh berlebihan dalam hal unsur nitrogen. Justru kelebihan dosis akan membuat fase vegetatif jadi memanjang dan berdampak pada panen yang terlambat.
Wah meski kandungannya berbeda tetapi kedua pupuk ini memiliki kaya manfaat bagi tanaman. Sebelum memakainya kamu harus memastikan jenis tanamannya terlebih dahulu. Apalagi untuk menentukan dosis. Kamu harus memastikan kondisi tanaman serta tanahnya.
Tak hanya itu saja, waktu juga memainkan peran penting dalam pemberian nutrisi. Pastinya dosis di awal pertumbuhan dan perkembangan juga berbeda. Beberapa orang bahkan memakai kedua pupuk ini untuk menggemburkan tanah sebelum masa bibit. Semuanya bisa dilakukan asal kamu paham betul kondisi tanaman.
Belum ada Komentar untuk "Ternyata, Ini Perbedaan Pupuk NPK dan Urea yang Wajib Diketahui"
Posting Komentar