Persebaran dan Karakteristik Tempat Tumbuh Pohon Pinang
20 Mei 2020
Tambah Komentar
Pohon Pinang (Areca catechu) memiliki asal usul yang belum diketahui pasti. Tumbuhan ini diduga merupakan tumbuhan asli yang berasal dari Asia Selatan. Wilayah persebaranya meliputi Asia bagian selatan, bagian tenggara dan beberapa daerah di Laut Pasifik.
Ada beberapa jenis yang terdapat di Semenanjung Malaya dan Kepulauan Hindia Timur. Kelompok negara-negara Hindia Timur merupakan pusat keragaman tumbuhan pohon pinang terbesar, salah satunya adalah Indonesia. Di Indonesia, pohon pinang tumbuh liar atau di tanam di pekarangan, kecuali di daerah Sumatera yang sudah banyak warga membudidayakannya.
Indonesia merupakan pusat keberadaan beranekaragam tanaman palem-paleman. Dari 2800 jenis palem dunia, 576 jenis (46 marga) terdapat di hutan-hutan alam Indonesia. 216 jenis diantaranya termasuk ke dalam palem endemik (29 marga).
Jumlah tersebut diprediksi akan mengalami peningkatan mengingat banyak daerah yang belum belum diinventarisasi keanekaragaman palemnya (Witono dkk, 2000). Tumbuhan yang berasal dari kelompok palem merupakan kelompok tumbuhan tingkat tinggi yang termasuk ke dalam kelas tumbuhan berkeping satu atau monokotil (Liliopsida).
Dari sekian banyak suku yangterdapat di dalam kelompok ini salah satunya adalah suku pinang-pinangan (Arecaceae). Pusat persebaran kelompok Arecaceae berada di Pulau Sumatera. Luas area pohon pinang di daerah ini pada tahun 2011 mencapai 95.536 ha, dengan hasil produksi 59,108 ton. Selain di Pulau Sumatera, pohon pinang juga banyak ditemukan di Pulau Nusa Tenggara Timur dengan luas area 42.388 ha dan menghasilkan produksi biji kering sebanyak 7.273 ton.
Luas area tanaman pohon pinang yang berada di beberapa daerah Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tahun 2007, luas area pohon pinang adalah 125.609 ha dengan hasil produksi biji kering sebanyak 56.646 ton. Sementara itu pada tahun 2011 luas areanya meningkat menjadi 147.890 ha dan menghasilkan biji kering sebanyak 69.881 ton (Balai Tanaman Palma, 2012).
Pohon Pinang adalah tumbuhan tropis yang lebih sensitif daripada tumbuhan tropis jenis lain. Tumbuhan ini sangat mudah mengalami kekeringan, jika ditanam pada tanah lempung dengan pengairan yang cukup maka akan mudah tumbuh. Pohon Pinang dapat tumbuh dan beproduksi secara optimal di daerah pada ketinggian 0-1000 mdpl (meter diatas permukaan laut).
Namun idealnya pohon pinang ditanam pada ketinggian >600 mdpl. Karakteristik tanah yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan pohon pinang adalah memiliki aerasi yang baik dan tidak memiliki lapisan cadas. Selain itu jenis tanahnya berupa tanah laterik, lempung merah dan aluvial. Keasamaan tanah yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangannya berkisar 4-8.
Iklim yang optimal adalah iklim sedang dan agak basah (bulan basah: 3-6 bulan/tahun dan bulan kering: 4-8 bulan/tahun) dengan curah hujan antara 750-45 mm/tahun yang merata sepanjang tahun. Suhu optimumnya sekitar 20-320C dengan kelembaban udara 50-90% dan penyinaran matahari selama 6-8 jam/hari.
Pohon Pinang yang baru dilakukan penanaman sangar rentan jika terkena sinar matahari langsung. Oleh karena itu perlu dilakukan pemberian pelindung yang memadai. Dalam memilih tanaman pelindung pohon pinang perlu diperhatikan beberapa karakteristiknya, yaitu morfologi dan tipe daun, tipe percabangan daya serap air dan daya tahan pohon terhadap hama serta daya pertumbuhannya yang cepat.
Pohon pinang memiliki beberapa nama yang berbeda-beda dari berbagai Indonesia. Aceh menyebutnya dengan nama pineung, daerah Gayo menyebut dengan pinang. Batang mayang untuk daerah Karo, pining dari daerah Toba, daerah Minangkabau bernama batang pinang, dan orang-orang Sunda menyebutnya dengan nama jambe.
Selain itu untuk daerah Sulawesi dikenal dengan nama gahat, gehat, kahat laam, hunoto, luguto, poko rapu dan amongun. Untuk daerah Maluku, pohon pinang disebut sebagai biwa, biwasoi, mucillo palm.
Keanekaragaman karakteristik tumbuhan pohon pinang pada tingkat gen sudah cukup luas. Karakter-karakter yang dapat dijadikan pembeda antar varietas satu dengan varietas yang lain adalah tinggi batang, warna dan ukuran buah dan produksinya.
Peneliti tumbuhan kelompok palma telah melakukan eksplorasi pohon pinang unggul yang berasal dari berbagai daerah Indonesia. Hasilnya didapatkan aksesi pohon pinang berjumlah 41 akesi yang berhasil dikoleksi, 24 di antaranya memiliki keunggulan produksi, dan varietas unggul pohon pinang berasal dari Kota Kotamobagu.
Ada beberapa jenis yang terdapat di Semenanjung Malaya dan Kepulauan Hindia Timur. Kelompok negara-negara Hindia Timur merupakan pusat keragaman tumbuhan pohon pinang terbesar, salah satunya adalah Indonesia. Di Indonesia, pohon pinang tumbuh liar atau di tanam di pekarangan, kecuali di daerah Sumatera yang sudah banyak warga membudidayakannya.
Indonesia merupakan pusat keberadaan beranekaragam tanaman palem-paleman. Dari 2800 jenis palem dunia, 576 jenis (46 marga) terdapat di hutan-hutan alam Indonesia. 216 jenis diantaranya termasuk ke dalam palem endemik (29 marga).
Dari sekian banyak suku yangterdapat di dalam kelompok ini salah satunya adalah suku pinang-pinangan (Arecaceae). Pusat persebaran kelompok Arecaceae berada di Pulau Sumatera. Luas area pohon pinang di daerah ini pada tahun 2011 mencapai 95.536 ha, dengan hasil produksi 59,108 ton. Selain di Pulau Sumatera, pohon pinang juga banyak ditemukan di Pulau Nusa Tenggara Timur dengan luas area 42.388 ha dan menghasilkan produksi biji kering sebanyak 7.273 ton.
Luas area tanaman pohon pinang yang berada di beberapa daerah Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tahun 2007, luas area pohon pinang adalah 125.609 ha dengan hasil produksi biji kering sebanyak 56.646 ton. Sementara itu pada tahun 2011 luas areanya meningkat menjadi 147.890 ha dan menghasilkan biji kering sebanyak 69.881 ton (Balai Tanaman Palma, 2012).
 |
| Sumber: gambar.pro |
Namun idealnya pohon pinang ditanam pada ketinggian >600 mdpl. Karakteristik tanah yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan pohon pinang adalah memiliki aerasi yang baik dan tidak memiliki lapisan cadas. Selain itu jenis tanahnya berupa tanah laterik, lempung merah dan aluvial. Keasamaan tanah yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangannya berkisar 4-8.
Iklim yang optimal adalah iklim sedang dan agak basah (bulan basah: 3-6 bulan/tahun dan bulan kering: 4-8 bulan/tahun) dengan curah hujan antara 750-45 mm/tahun yang merata sepanjang tahun. Suhu optimumnya sekitar 20-320C dengan kelembaban udara 50-90% dan penyinaran matahari selama 6-8 jam/hari.
Baca Juga :
- Yuk, Mengenal Lebih Jauh Tentang Pohon Zaitun
- Ciri Ciri Pohon Pinus Hitam Jepang (Pinus thunbergii) Di Alam Liar
Pohon Pinang yang baru dilakukan penanaman sangar rentan jika terkena sinar matahari langsung. Oleh karena itu perlu dilakukan pemberian pelindung yang memadai. Dalam memilih tanaman pelindung pohon pinang perlu diperhatikan beberapa karakteristiknya, yaitu morfologi dan tipe daun, tipe percabangan daya serap air dan daya tahan pohon terhadap hama serta daya pertumbuhannya yang cepat.
 |
| Sumber: umum-pengertian.blogspot.com |
Keanekaragaman karakteristik tumbuhan pohon pinang pada tingkat gen sudah cukup luas. Karakter-karakter yang dapat dijadikan pembeda antar varietas satu dengan varietas yang lain adalah tinggi batang, warna dan ukuran buah dan produksinya.
Peneliti tumbuhan kelompok palma telah melakukan eksplorasi pohon pinang unggul yang berasal dari berbagai daerah Indonesia. Hasilnya didapatkan aksesi pohon pinang berjumlah 41 akesi yang berhasil dikoleksi, 24 di antaranya memiliki keunggulan produksi, dan varietas unggul pohon pinang berasal dari Kota Kotamobagu.
Baca Juga :
Belum ada Komentar untuk "Persebaran dan Karakteristik Tempat Tumbuh Pohon Pinang"
Posting Komentar