Mengenal Lebih Dekat Pohon Pinang, Si Tinggi dari Keluarga Palem-Paleman
20 Mei 2020
Tambah Komentar
Pohon Pinang merupakan salah satu jenis tumbuhan dari kelompok Arecaceae yang banyak ditemukan di beberapa daerah dataran pasifik, Asia dan Afrika Timur. Tanaman ini juga banyak terdapat di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Oleh karena itu Indonesia termasuk ke dalam negara dengan. pengekspor pohon pinang terbesar di dunia.
Total ekspornya mencapai lebih dari seratus sepuluh ribu ton pada tahun 2007. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Melihat besarnya pasar ekspor tumbuhan pohon pinang, kita perlu memahami bagaimana karakteristik tumbuhan itu sendiri sehingga menyebabkan tanaman itu memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Pohon Pinang merupakan tanaman monokotil yang termasuk ke dalam kelompok tanaman berumah satu dengan pembungaan uniseksual. Hal ini dikarenakan bunga betina dan bunga jantan berada pada satu tandan dan mengalami penyerbukan silang. Pohon Pinang termasuk tanaman yang satu keluarga dengan pohon kelapa. Adapun klasifikasi dari tanaman ini adalah sebagai berikut:
Pohon Pinang biasanya dapat ditemukan dipekarangan, taman bahkan wilayah perkebunan. Dapat pula ditemukan di daerah dengan ketinggian 1-1400 mdpl diatas permukaan laut. Tumbuhan ini terkadang tumbuh liar di tepian sungai. Pohon berbatang langsing ini memiliki tinggi 12-30 m dengan batang yang tegak lurus berdiameter 15-20 m dan tidak memiliki cabang.
Batang pohon pinang mempunyai nodus yang tampak jelas dengan jarak internodus 15-20 cm. Jarak ini tergantung dari varietas pohon pinang tersebut. Semakin rapat jarak antar ruas, maka kualitas batang semakin baik. Batang baru terbentuk ketika usia tumbuhan ini telah mencapai 2 tahun dan akan berbuah 5-8 tahun, tergantung dari kondisi tanah.
Daun pohon pinang berjumlah sekitar 7-10 helai dalam satu tangkai. Bentuk daun menyirip majemuk dengan panjang helai daun 1-1,8 m. Sementara itu ukuran helai anak daun panjang 85 cm dan lebar 5 cm, ujung sobek dan bergerigi. Pelepah daun berbentuk tabung dengan panjang kurang lebih 80 cm dan tangkai daun pendek. Susunan daun membentuk roset batang.
Pohon pinang memiliki bagian tongkol bunga berseludang panjang yang mudah rontok, keluar dari bagian bawah roset dengan panjang 75 cm. Bunga betina dan bunga jantan terletak pada satu rangkaian (inflorescene). Bunga betina berada di bagian pangkal tangkai rangkaian (spikelet), sedangkan bunga jantan berada dibagian atas yang tersusun dua baris.
Ukuran bunga jantan lebih kecil daripada bunga betina. Bunga jantan berwarna putih kekuningan, jumlahnya banyak dan tersebar meluas dari bagian luar hingga ujung tangkai rangkaian bunga. Stamen pada bunga jantan berjumlah 6.
Bunga betina berwarna hijau, berukuran lebih besar daripada bunga jantan dengan ukuran 1,3-2 cm, memiliki 6 stamamen steril dan 3 ovari. Bunga betina maupun bunga jantan memiliki 6 tepal sesil dan berwarna putih susu dan tidak bertangkai. Bunga Pohon Pinang akan mekar pada awal dan akhir musim hujan.
Buah pohon pinang berbentuk buni, bulat telur memanjang 3,5-7 cm, dinding buah berserabut. Jika buah matang akan berwarna kuning, merah, hingga oranye. Buah ini mengalami perkecambahan setelah 1,5 bulan di tanam. 4 bulan setelahnya memiliki bakal daun yang belum terbuka. Buah dari pohon pinang termasuk buah batu (buah drupe) karena mempunyai lapisan dalam (endocarp) tebal dan keras.
Biji tumbuhan ini hanya 1, dengan bentuk seperti kerucut pendek dan ujung yang membulat. Pangkal bijinya agak datar dengan permukaan luarnya berwarna coklat hingga coklat kemerahan. Struktrunya sedikit berlekuk menyerupai jala dengan warna yang lebih muda. Pada bidang irisan tampak perisperm yang berwarna coklat tua dengan lipatan yang tak beraturan. Lipatan ini menembus endosperm yang berwarna sedikit keputihan (Dalimartha, 2009).
Akar pohon pinang berserabut warna putih kotor, menjalar di dalam tanah dengan kelembaban yang miliki ph 5-8 (Jaiswal et al, 2005). Bentuk akar Ppohon pinang sangat mirip dengan akar kelapa, karena sama-sama berasal dari satu famili, yaitu famili Arecaceae.
Total ekspornya mencapai lebih dari seratus sepuluh ribu ton pada tahun 2007. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Melihat besarnya pasar ekspor tumbuhan pohon pinang, kita perlu memahami bagaimana karakteristik tumbuhan itu sendiri sehingga menyebabkan tanaman itu memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Pohon Pinang merupakan tanaman monokotil yang termasuk ke dalam kelompok tanaman berumah satu dengan pembungaan uniseksual. Hal ini dikarenakan bunga betina dan bunga jantan berada pada satu tandan dan mengalami penyerbukan silang. Pohon Pinang termasuk tanaman yang satu keluarga dengan pohon kelapa. Adapun klasifikasi dari tanaman ini adalah sebagai berikut:
- Kingdom : Plantae
- Divisi : Magnoliophyta
- Kelas : Liliopsida
- Ordo : Arecales
- Famili : Arecaceae
- Genus : Areca
- Spesies : Areca catechu L (Plantamor, 2020)
Pohon Pinang biasanya dapat ditemukan dipekarangan, taman bahkan wilayah perkebunan. Dapat pula ditemukan di daerah dengan ketinggian 1-1400 mdpl diatas permukaan laut. Tumbuhan ini terkadang tumbuh liar di tepian sungai. Pohon berbatang langsing ini memiliki tinggi 12-30 m dengan batang yang tegak lurus berdiameter 15-20 m dan tidak memiliki cabang.
Sumber: wikipedia.co.id |
Baca Juga :
- Yuk, Mengenal Lebih Jauh Tentang Pohon Zaitun
- Ciri Ciri Pohon Pinus Hitam Jepang (Pinus thunbergii) Di Alam Liar
Pohon pinang memiliki bagian tongkol bunga berseludang panjang yang mudah rontok, keluar dari bagian bawah roset dengan panjang 75 cm. Bunga betina dan bunga jantan terletak pada satu rangkaian (inflorescene). Bunga betina berada di bagian pangkal tangkai rangkaian (spikelet), sedangkan bunga jantan berada dibagian atas yang tersusun dua baris.
Ukuran bunga jantan lebih kecil daripada bunga betina. Bunga jantan berwarna putih kekuningan, jumlahnya banyak dan tersebar meluas dari bagian luar hingga ujung tangkai rangkaian bunga. Stamen pada bunga jantan berjumlah 6.
Sumber: wikipedia.co.id |
Biji tumbuhan ini hanya 1, dengan bentuk seperti kerucut pendek dan ujung yang membulat. Pangkal bijinya agak datar dengan permukaan luarnya berwarna coklat hingga coklat kemerahan. Struktrunya sedikit berlekuk menyerupai jala dengan warna yang lebih muda. Pada bidang irisan tampak perisperm yang berwarna coklat tua dengan lipatan yang tak beraturan. Lipatan ini menembus endosperm yang berwarna sedikit keputihan (Dalimartha, 2009).
Akar pohon pinang berserabut warna putih kotor, menjalar di dalam tanah dengan kelembaban yang miliki ph 5-8 (Jaiswal et al, 2005). Bentuk akar Ppohon pinang sangat mirip dengan akar kelapa, karena sama-sama berasal dari satu famili, yaitu famili Arecaceae.
Baca Juga :
Belum ada Komentar untuk "Mengenal Lebih Dekat Pohon Pinang, Si Tinggi dari Keluarga Palem-Paleman"
Posting Komentar