Japanesse Black Pine, Pohon Pinus Paling Populer untuk Bonsai
17 Mei 2020
Tambah Komentar
Pohon pinus memiliki banyak sekali jenis yang ditanam dan mulai dikembangkan. Beberapa pohon pinus tersebut memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi dan bermanfaat untuk dunia industri. Namun tidak sedikit juga yang menggunakan pohon pinus sebagai bonsai pohon pinus, sebuah seni menanam pohon kerdil dari Jepang.
Salah satu jenis pohon pinus yang sangat terkenal dibuat bonsai adalah pinus hitam jepang atau yang banyak disebut Japanesse Black Pine. Pinus hitam jepang ini punya nama latin Pinus thunbergii . Pohon pinus ini adalah jenis pinus Asia Timur asli ke daerah pesisir Jepang (Kyushu, Shikoku dan Honshu) dan Korea Selatan.
Baca juga : Bagian dari Pohon Pinus Ini Punya Manfaat Untuk Kesehatan
Pohon Pinus hitam dapat mencapai ketinggian 40 meter. Akan tetapi pohon ini jarang mencapai ukuran tersebut di luar ukuran aslinya. Kulit kayu berwarna abu-abu di pohon muda dan cabang-cabang kecil, berubah menjadi hitam dan berlapis pada cabang yang lebih besar dan batang. Setelah pohon ini makin tuam ukurannya menjadi cukup tebal di batang yang lebih tua.
Tahan Polusi
Nematoda ini juga telah diperkenalkan ke Jepang secara tidak sengaja. Akhirnya menyebabkan spesies pinus Jepang sempat terancam punah di daerah asalnya.
Akan tetapi, pohon pinus ini punya ketahanan terhadap polusi dan garam, ia adalah pohon hortikultura yang populer Di Jepang, pohon ini seringkali digunakan sebagai pohon taman.
Selain itu, ia juga banyak ditanam untuk bonsai, sehingga batang dan cabang dilatih sejak muda agar lebih elegan dan menarik untuk dilihat. Ini adalah salah satu mata pelajaran bonsai klasik yang membutuhkan kesabaran luar biasa selama bertahun-tahun untuk berlatih dengan baik.
Baca juga : Manfaat Pohon Pinus Merkusii yang Merupakan Tanaman Asli Indonesia
Selain jadi bonsai, Pinus hitam Jepang sangat ideal untuk pemandangan pantai di mana ia tumbuh hingga ketinggian 20 meter. Ketika tumbuh lebih jauh ke pedalaman, ia bisa mencapai ketinggian 40 meter yang luar biasa. Pohon pinus hitam Jepang (Pinus thunbergii) mentolerir pasir, tanah asin, dan semprotan garam jauh lebih baik daripada spesies asli. Pohon ini membuatnya menjadi aset berharga bagi lanskap pesisir.
Pohon pinus ini punya tunas bewarna putih yang kontras indah dengan jarum hijaunya yang gelap. Jarum biasanya sekitar 4,5 inci panjang dan dibundel berpasangan. Pohon pinus Jepang bisa tumbuh menjadi bentuk kerucut yang kencang dan rapi. Semakin menua, pohon ini akan menjadi lebih lebar dan tidak teratur bentuknya.
Sumber: bonsaitree.co.za |
Sedangkan dalam perdagangan, spesies jenis ini termasuk mudah dibedakan. Pohon pinus Jepang banyak digunakan di daerah pesisir dan penanaman pantai, reklamasi bukit pasir, dan sebagai tanaman spesimen. Tanaman ini lebih menyukai sinar matahari penuh dan tanah yang subur, berdrainase baik, dan subur. Pohon pinus Jepang toleran terhadap pasir, panas, kekeringan, garam. Tanaman ini punya tingkat pertumbuhan sedang.
Meski termasuk tanaman yang tahan banting dan mudah tumbuh dengan baik, pohon pinus satu ini tetap punya kelamahan. Meskipun tidak sering, Diplodia tip busuk, karat, kanker, busuk daun dan gips adalah beberapa masalah yang mempengaruhi kesehatan Pohon pinus Jepang ini. Beberapa hama termasuk nematoda kayu pinus, ulat bulu, sawfly, skala, kutu putih, borer, penambang dan kumbang.
Di Indonesia benih pohon pinus hitam atau Japanesse Black Pine ini dibanderol harga mulai dari Rp 25 ribu. Ada juga yang menjual dalam bentuk bibit pohon pinus siap tanam dengan harga sekitar Rp 300 ribu. Tak mengherankan jika banyak yang menjual bibit pohon pinus ini karena bentuknya yang eksotik jika dijadikan bonsai pohon pinus.
Baca Juga :
Belum ada Komentar untuk "Japanesse Black Pine, Pohon Pinus Paling Populer untuk Bonsai "
Posting Komentar