Harga Kayu Pohon Pinus atau Kayu Jati Belanda di Indonesia
13 Mei 2020
Tambah Komentar
Di Indonesia, penggunaan kayu pohon pinus atau jati Belanda kini kian menjadi populer. Kayu ini, dengan corak dan serat alaminya yang cantik, dianggap sangat pas untuk memenuhi kebutuhan furnitur, terutama di kalangan keluarga dan anak muda.
Kayu pohon pinus yang berwarna terang dengan corak yang menonjol sangat pas jika dipadupadankan dalam gaya Skandinavia dan rustic yang akhir-akhir ini sedang menjadi tren dan sangat diminati. Bahkan pengrajin-pengrajin yang khusus mengolah kayu pohon pinus kini mulai banyak bermunculan bak jamur di musim hujan.
Popularitas kayu pohon pinus atau jati Belanda sebagai alternatif furnitur masa kini tidak terlepas dari harganya yang tergolong murah. Harganya yang murah ini juga dipengaruhi oleh masa tumbuh pohon pinus yang relatif cepat. Selain itu, banyak pengrajin yang memanfaatkan sisa atau bekas dari peti kemas untuk diolah lagi menjadi furnitur baru dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Kayu Pohon Pinus Sisa Peti Kemas
Sisa peti kemas ini biasa dijual dalam bentuk palet atau lembaran-lembaran kayu dengan harga mulai dari Rp 5.000 saja. Harga kayu pohon pinus ini juga dipengaruhi oleh wilayah di mana ia ditanam. Jika diolah menjadi furnitur, kayu pohon pinus bisa dihargai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.Sebagai informasi, kayu pinus atau bisa disebut dengan pine wood cukup banyak digunakan sebagai bahan baku furnitur atau perabot rumah. Di Indonesia, kayu pinus lebih dikenal secara populer dengan nama kayu jati Belanda.
Penyebutan nama ini bukanlah dikarenakan ada sangkut paut dengan negeri kincir angin tersebut, tetapi konon katanya karena kayu pinus atau kayu jati Belanda ini kerap digunakan sebagai bahan baku palet kayu dalam pengepakan barang ekspor-impor alias peti kemas.
Sumber: catkayu.com |
Sifat dasar dari pohon pinus sendiri adalah memiliki jenis kayu lunak atau softwood. Pohon pinus dikategorikan memiliki kayu lunak karena karakter kayu pinus memang lebih lunak dan lembut dari varian kayu keras (hardwood) seperti pohon ek, atau lebih kita kenal sebagai pohon oak.
Baca Juga :
- Ciri Ciri Pohon Pinus Hitam Jepang (Pinus thunbergii) Di Alam Liar
- Begini Ciri Pohon Waru Kecil dan Dewasa
Meskipun demikian, kayu pohon pinus masih memiliki kekakuan dan daya tahan dari goncangan yang cukup bagus. Faktor-faktor di atas lah yang membuat kayu pohon pinus cukup digemari sebagai bahan baku mebel atau perabot; kuat dan awet, namun masih cukup lunak untuk dibentuk.
Di balik kulitnya yang gelap, secara umum kayu pohon pinus memiliki warna terang, yakni putih kekuningan atau putih gading. Dalam beberapa varietas, terdapat berbagai perbedaan warna. Terdapat varietas yang memiliki warna cenderung lebih putih, dan beberapa varietas lain memiliki warna yang cenderung kekuningan.
Warna muda pada kayu pohon pinus ini memudahkan pewarnaan bagi para pengrajin. Warna dasar yang terang memiliki kelebihan dapat dicat sesuai dengan keinginan; apabila menginginkan warna yang lebih tua, dapat dilakukan pengecatan berlapis dengan teknik menumpuk warna. Namun tak jarang pula yang memilih hanya untuk memberi pernis atau lapisan pelindung saja, dikarenakan serat alami kayu pohon pinus sudah cukup cantik.
Sumber: waterbasecoating.com |
Untuk meningkatkan harga jual kayu pohon pinus, banyak perajin yang kemudian lebih memilih mengolahnya menjadi bangku dan aksesori interior menarik. Beberapa perajin juga memanfaatkan sisa peti kemas menjadi aksesori lainnya seperti asbak dan tempat lampu, dengan desain yang sangat atraktif. Dengan modal yang minim, kayu pohon pinus bisa menjadi salah satu alternatif peluang usaha menarik.
Baca Juga :
- Ciri Ciri Pohon Pinus Gunung (Pinus mugo) Di Alam Liar
- Indah! Ini Varian Warna Bunga Pohon Waru yang Memikat
Belum ada Komentar untuk " Harga Kayu Pohon Pinus atau Kayu Jati Belanda di Indonesia"
Posting Komentar