Cara Menanam Temulawak (Zingiberaceae)
22 Mei 2020
Tambah Komentar
Siapa yang tidak mengenal tanaman temulawak yang menjadi salah satu obat herbal terbaik se-antero Indonesia. Tanaman temulawak dengan akar rimpang dan memiliki batang semu ini bisa menanam sendiri. Cara menanam temulawak pun tidak sulit karena prosesnya mudah dan tidak memerlukan perlakuan khusus.
Tanaman yang satu ini juga kerap digunakan sebagai bumbu dapur yang ampuh menyedapkan rasa masakan. Khasiatnya bagi tubuh manusia sudah terjamin dan terbukti sejak zaman nenek moyang. Tinggi tanaman sampai proses panen tiba dapat mencapai 2 meter dan batang berwarna cokelat tua maupun hijau. Temulawak juga kaya manfaat, antara lain:
- Mengatasi sistem pencernaan yang bermasalah
- Mengatasi radang sendi
- Mencegah dan mengatasi masuk angin
- Meningkatkan stamina tubuh
- Meningkatkan daya tahan atau imunitas
- Pencegah penyakit kanker paling ampuh
- Setelah menyimak berbagai manfaat yang diperoleh tubuh jika mengonsumi temulawak maka wajib mempraktekkannya
Cara Menanam Temulawak
Sumber: ilmubudidaya.com |
1. Melihat Media dan Ketinggian Tempat
Ketahui dahulu bahwa akar temulawak dapat beradaptasi dengan baik ketika ditanamkan pada semua jenis tanah. Baik itu tanah berpasir, berkapur, mengandung sedikit kapur, serta tanah liat.
Baca Juga :
- Yuk, Mengenal Lebih Jauh Tentang Pohon Zaitun
- Ciri Ciri Pohon Pinus Hitam Jepang (Pinus thunbergii) Di Alam Liar
Tanaman temulawak dapat tumbuh dengan optimal pada daerah yang berada pada ketinggian 5 hingga 1000 mdpl. Apabila ingin memperoleh temulawak yang kaya akan kandungan pati, maka tanaman ini hendaknya ditanam di ketinggian 240 mdpl. Namun, tanaman temulawak masih tumbuh dengan baik pada berbagai lingkungan.
2. Pemilihan Bibit
Pertama, cari bibit temulawak dari rimpang induk yang usianya sekitar 10-12 bulan. Selanjutnya, potong rimpang menjadi 3-4 bagian dengan masing-masing bagian terdapat 2-3 mata tunas. Jemur bibit dengan mata tunas yang sudah dipotong kurang lebih 3 jam/hari dalam waktu 5 hari berturut-turut.3. Menyiapkan Media Tanamnya
Media tanam yang perlu dipersiapkan kali ini adalah tanah gembur dicampur pupuk kompos atau kandang. Komposisi yang digunakan idealnya 1:1. Campuran ini harus diaduk secara merata dan diamkan satu malam supaya nutrisi dari pupuk bisa terserap maksimal pada tanah.Setelah itu, memasukkan media tanam ini dalam polybag yang telah disediakan. Buatlah lubang dibagian bawah polybag dan samping agar sirkulasi oksigen dalam polybag tetap bersirkulasi dengan baik. Disamping itu, jika ada air berlebihan dalam tanah polybag ini dapat langsung dialirkan melewati lubang-lubang ini.
4. Cara Menanam Temulawak Menggunakan Polybag
Setelah rimpang temulawak melewati proses penjemuran dalam waktu 5 hari pastikan dahulu ukurannya minimal 10 cm. Isi polybag dengan media tanam yang dibuat sebanyak 1/4 dari tinggi polybag. Rimpang kemudian ditancapkan pada media tanam, posisi tunas harus menghadap atas. Lalu menutup kembali dengan menambahkan tanah hingga tingginya 3/4.5. Perawatan Masa Awal Penanaman
Ketika masa awal penanaman, tumbuhan ini harus disirami dengan teratur. Jadwal penyiraman setiap hari yakni pagi dan sore. Jangan memberikan air berlebihan, cukup menggunakan spray yang diisi air untuk menyemprotkan tanaman agar tidak membusuk.Perhatikan ukuran tanaman, apabila bertumbuh besar maka intensitas dikurangi cukup satu kali sehari. Pemupukan tanaman dapat dilakukan seminggu sekali dengan beberapa pilihan pupuk yakni organik cair, kandang, dan kompos.
Cara pemberian puput yang benar dengan menggali media tanam dahulu, baru menaburkan pupuk. Bagi pengguna pupuk organik cair, dapat langsung mengalirkan pupuk dekat dengan rimpang temulawak. Setelah itu, penyiraman masih menggunakan air dalam wadah spray agar tanaman tidak memperoleh air berlebihan.
Seperti itulah cara penanaman tumbuhan temulawak yang baik dan ideal agar hasilnya melimpah. Semoga ulasan di atas bermanfaat.
Baca Juga :
Belum ada Komentar untuk "Cara Menanam Temulawak (Zingiberaceae)"
Posting Komentar