Cara Menanam Jahe Merah (Zingiber Officinale Var Rubrum Rhizoma)
22 Mei 2020
Tambah Komentar
Jahe merah merupakan salah satu tanaman herbal menjadi andalan, baik itu digunakan sebagai bumbu dapur ataupun ramuan herbal. Sehingga tidak mengherankan banyak masyarakat Indonesia menanam jahe merah di pekarangan rumah. Berikut ini ulasan mengenai cara menanam jahe secara mandiri menggunakan polybag.
Rupanya menanam tanaman rimpang yang bentuknya jari bergelembung ini tidaklah sulit. Faktanya, rimpang jahe merah dapat tumbuh di bawah tanah, dengan cara menjalar, dan semakin tumbuh besar.
Sama seperti tanaman lainnya, supaya dapat tumbuh maksimal maka penanaman jahe merah menggunakan media tanam. Tidak lupa pula menstimulasi tanaman dengan pupuk kandang sehingga hasilnya semakin melimpah.
Cara Menanam Jahe Merah
 |
| Sumber: lahan.co.id |
Sebenarnya, menanam jahe merah menggunakan polybag maupun diatas lahan tahapannya sama. Simak ulasan lengkap cara menanam jahe merah dengan mudah dan praktis.
1. Menyiapkan Media Tanam
Hal pertama yang wajib dilakukan yakni menyiapkan media tanam jahe merah. Gemburkan tanah terlebih dahulu dengan cara dibajak dan menaburkan pupuk kandang. Apabila menggunakan polybag, hitung rasio tanah dan pemberian pupuk kandang 1:1.
Jadi, 10 kilogram pupuk kandang ditaburkan diatas lahan seluas 10 meter persegi. Untuk tanah yang telah ditaburkan pupuk kandang jangan langsung menanam tumbuhan. Biarkan dahulu dalam waktu 1 minggu untuk mendatangkan fermentasi alami.
Baca Juga :
- Yuk, Mengenal Lebih Jauh Tentang Pohon Zaitun
- Ciri Ciri Pohon Pinus Hitam Jepang (Pinus thunbergii) Di Alam Liar
2. Pemilihan Bibit Jahe Merah
Setelah itu, lakukan pemilihan bibit jahe merah rimpang dapatkan di pasar tradisional. Pilihlah bibit berkualitas dengan ciri-ciri berikut ini:- Ukuran rimpang besar
- Kondisi masih segar
- Tidak keriput
- Utuh dan tidak ada bekas hama maupun parasit
- Warna rimpang cerah
Setelah menemukan bibit tersebut langsung diletakkan pada ruangan dengan suhu sejuk. Siram menggunakan sedikit air, lalu biarkan beberapa saat sampai muncul tunas pada rimpang. Ketika waktu tunggu tunas, dapat memungkinkan ada bibit yang busuk wajib segera dipisahkan supaya tidak menular ke bibit lain.
3. Proses Menanam Jahe Merah
Bibit rimpang bertunas ini akhirnya siap untuk proses penanaman. Perhatikan pula waktu penanaman jahe merah terbaik yakni ketika memasuki musim kemarau dan saat musim hujan. Hindari menanam jahe ketika kelembapan lingkungan sekitar tinggi karena bibit ini sangat rentan membusuk.
Pertama, isi polybag 1/4 dengan tanah dan pupuk kandang yang telah difermentasi selama 1 minggu. Masukkan bibit jahe pada tiap polybag atau lubang tanam. Kemudian tutup dengan tanah kembali hingga tanah dalam polybag terisi 3/4.
Cara penutupannya juga khusus, tidak boleh begitu rapat supaya tunas tumbuh lebih leluasa. Umumnya, tunas rimpang akan terlihat dalam waktu 2 minggu. Setelah itu, taburkan furdan atau anti jamur untuk mencegah parasit tanaman mendekat.
Siramkan dengan air dan selesai, tinggal menunggu pertumbuhan jahe merah. Apabila tunas tidak tumbuh juga maka periksa lagi permukaan tanah. Pasalnya, bisa jadi pembusukan bibit jahe yang harus diganti bibit baru.
4. Memelihara Tanaman Jahe Merah
Usai menerapkan cara menanam jahe merah tersebut, diikuti dengan prosedur pemeliharaan yang tepat. Masa tanam jahe merah 3 bulan biasanya selama kurun waktu tersebut dilakukan pemupukan, penyiraman, dan penyiangan gulma.Penyiraman jahe hendaknya menggunakan alat spray yang diisi air supaya bibit tidak membusuk karena terendam air. Pemupukan dapat dilakukan satu bulan sekali saja, ketika tanaman berusia 1 bulan dan 2 bulan. Sementara itu, tahapan penyiangan dapat dilakukan 2 atau 3 minggu sekali.
Seperti itulah cara menanam jahe merah yang paling praktis menggunakan polybag. Dapat Anda coba sendiri di rumah. Semoga ulasan di atas bermanfaat.
Baca Juga :
Belum ada Komentar untuk "Cara Menanam Jahe Merah (Zingiber Officinale Var Rubrum Rhizoma)"
Posting Komentar