Cara Memakai Pupuk NPK Sebagai Pupuk Susulan
18 Mei 2020
Tambah Komentar
Pupuk menjadi salah satu peran penting dalam budidaya tanaman. Bagaikan makanan bagi manusia, pupuk adalah asupan nutrisi terpenting bagi tanaman. Dalam pupuk terdapat unsur hara mikro dan makro. Salah satu jenis pupuk yang punya kandungan lengkap adalah pupuk NPK.
Maka dari itu, banyak petani yang amat senang memakai jenis pupuk satu ini. Tapi agar manfaatnya semakin efektif tentunya harus mengetahui cara pakainya. Secara umum fase pemupukan sendiri terbagi atas dua yaitu pupuk dasar dan pupuk susulan.
Pupuk dasar merupakan pupuk yang diberikan pada saat persiapan lahan. Sementara pupuk susulan biasanya diberikan saat tanaman sudah mulai ditanam. Pastinya tujuannya agar nutrisi tanaman bisa terpenuhi. Maka dari itu, kamu harus tahu cara memberikan pupuk NPK dalam fase pupuk susulan.
Maka dari itu, tanaman sangat perlu diberikan pupuk dengan kandungan nitrogen sama seperti kandungan dalam pupuk NPK. Namun perlu diingat bawah tanaman ini punya imun yang sangat lemah padahal nitrogen tak hanya menyuburkan tanaman. Nitrogen juga bisa menumbuhkan jamur dan juga patogen jahat.
Kondisi ini membuat kamu harus memberikan asupan nutrisi yang seimbang. Misalnya kalau memakai pupuk NPK Phonska atau Mutiara pada usia 1 minggu tanam. Maka kamu bisa mencampur antara ZA, KCL dan SP-36 dengan perbandingan sama.
Caranya campurkan 1 gelas butiran NPK dengan 25 sampai 30 liter air. Kocorkan pada tanaman sebanyak 50 cc setiap tanaman. Berikan selama 7-10 hari sekali dan biasanya dilakukan setelah pengairan. Unsur mikro tanaman juga perlu diperhatikan dengan langsung memakai pupuk cair. Kamu bisa menyemprotnya atau mengkocorkan secara langsung.
Maka dari itu, kamu bisa memakai pupuk NPK dengan tambahan SP-36 dengan perbandingan 1:1 misalnya 1 kilogram NPK Phonska dengan 1 kilogram SP-36. Dalam campuran ini unsur P akan lebih unggul. Meski begitu unsur N dan K akan tetap ada. Lalu bagaimana dengan larutannya?
Ukuran dan dosisnya tetap sama yaitu setiap 1 gelas alias 300cc pupuk dicampur dengan 25-30 Liter air. Kemudian campurannya dikocorkan ke lubang yang dibuat dengan jarak 10 cm dari batang tanaman. Untuk durasi pemberian pupuk juga sama yaitu sekitar 7 sampai 10 hari. Unsur mikro yang dibutuhkan oleh tanaman juga bisa diberikan dengan cara semprot atau dikocor.
Unsur kalium sangat bermanfaat untuk membuat buah semakin besar serta meningkatkan kualitas buah. Kamu cukup mencampurkan NPK dengan KCL dengan perbandingan 1:2. Atau kamu bisa menambahkan ZA, KCI dan SP dengan perbandingan 1:3:1. Kalium harus dibuat lebih unggul.
Unsur N dan P memang sengaja dikurangi agar tanaman bisa fokus membuat buah lebih besar dan tidak membentuk bunga atau tunas baru. Jenis yang kedua adalah tanaman yang bisa panen lebih dari satu kali seperti cabai. Untuk jenis ini kandungan kalium dan fosfor harus ditambahkan sementara kandungan N turun.
Campurkan NPK, SP 36 dan juga KCL dengan perbandingan 1:2:3. Dengan perbandingan ini tanaman akan memiliki pertumbuhan buah dan juga bunga baru secara berimbang. Larutannya juga masih sama yaitu 1 gelas pupuk dengan kurang lebih 20-25 Liter air.
Itulah informasi terkait cara pemakaian pupuk NPK sebagai pupuk susulan. Semoga bermanfaat!
Maka dari itu, banyak petani yang amat senang memakai jenis pupuk satu ini. Tapi agar manfaatnya semakin efektif tentunya harus mengetahui cara pakainya. Secara umum fase pemupukan sendiri terbagi atas dua yaitu pupuk dasar dan pupuk susulan.
Pupuk dasar merupakan pupuk yang diberikan pada saat persiapan lahan. Sementara pupuk susulan biasanya diberikan saat tanaman sudah mulai ditanam. Pastinya tujuannya agar nutrisi tanaman bisa terpenuhi. Maka dari itu, kamu harus tahu cara memberikan pupuk NPK dalam fase pupuk susulan.
Pemberian Pupuk NPK Pada Fase Pertumbuhan Awal
Pupuk susulan fase pertama biasanya diberikan pada saat pertumbuhan awal alias vegetatif. Pada fase ini tanaman belum memiliki imun yang cukup kuat. Kadar fitohormon dalam tanaman juga sangat tinggi. Maka dari itu, jangan heran jika pertumbuhan akan sangat pesat.Maka dari itu, tanaman sangat perlu diberikan pupuk dengan kandungan nitrogen sama seperti kandungan dalam pupuk NPK. Namun perlu diingat bawah tanaman ini punya imun yang sangat lemah padahal nitrogen tak hanya menyuburkan tanaman. Nitrogen juga bisa menumbuhkan jamur dan juga patogen jahat.
Kondisi ini membuat kamu harus memberikan asupan nutrisi yang seimbang. Misalnya kalau memakai pupuk NPK Phonska atau Mutiara pada usia 1 minggu tanam. Maka kamu bisa mencampur antara ZA, KCL dan SP-36 dengan perbandingan sama.
Caranya campurkan 1 gelas butiran NPK dengan 25 sampai 30 liter air. Kocorkan pada tanaman sebanyak 50 cc setiap tanaman. Berikan selama 7-10 hari sekali dan biasanya dilakukan setelah pengairan. Unsur mikro tanaman juga perlu diperhatikan dengan langsung memakai pupuk cair. Kamu bisa menyemprotnya atau mengkocorkan secara langsung.
Pemberian Pupuk NPK Pada Fase Muncul Bunga atau Tunas
Biasanya setelah tanaman berusia 1 bulan maka akan masuk ke dalam fase generatif alias pertumbuhan buah dan bunga. Dalam fase ini nutrisi tidak dibuat merata tapi harus ada satu unsur yang unggul. Kali ini yang dibutuhkan adalah phospat dan nitrogen dalam pupuk NPK.Maka dari itu, kamu bisa memakai pupuk NPK dengan tambahan SP-36 dengan perbandingan 1:1 misalnya 1 kilogram NPK Phonska dengan 1 kilogram SP-36. Dalam campuran ini unsur P akan lebih unggul. Meski begitu unsur N dan K akan tetap ada. Lalu bagaimana dengan larutannya?
Ukuran dan dosisnya tetap sama yaitu setiap 1 gelas alias 300cc pupuk dicampur dengan 25-30 Liter air. Kemudian campurannya dikocorkan ke lubang yang dibuat dengan jarak 10 cm dari batang tanaman. Untuk durasi pemberian pupuk juga sama yaitu sekitar 7 sampai 10 hari. Unsur mikro yang dibutuhkan oleh tanaman juga bisa diberikan dengan cara semprot atau dikocor.
Sumber: agrotek.id |
Pupuk Susulan Pada Proses Pembuahan
Setelah selesai fase bunga maka tanaman akan masuk ke fase buah atau umbi. Untuk pemakaian pupuk harus membuat dua jenis tanaman berbeda. Pertama untuk tanaman yang hanya sekali berbuah seperti ubi, melon, semangka dan jagung. Pada jenis ini unsur hara yang harus ditingkatkan adalah Kalium.Unsur N dan P memang sengaja dikurangi agar tanaman bisa fokus membuat buah lebih besar dan tidak membentuk bunga atau tunas baru. Jenis yang kedua adalah tanaman yang bisa panen lebih dari satu kali seperti cabai. Untuk jenis ini kandungan kalium dan fosfor harus ditambahkan sementara kandungan N turun.
Campurkan NPK, SP 36 dan juga KCL dengan perbandingan 1:2:3. Dengan perbandingan ini tanaman akan memiliki pertumbuhan buah dan juga bunga baru secara berimbang. Larutannya juga masih sama yaitu 1 gelas pupuk dengan kurang lebih 20-25 Liter air.
Itulah informasi terkait cara pemakaian pupuk NPK sebagai pupuk susulan. Semoga bermanfaat!
Belum ada Komentar untuk "Cara Memakai Pupuk NPK Sebagai Pupuk Susulan"
Posting Komentar