Begini Prosedur Tepat Memakai Pupuk NPK

Perkembangan tanaman menjadi hal utama dalam bertani. Pastinya petani menginginkan tanaman tumbuh subur supaya hasil panennya menguntungkan. Salah satu faktor agar panen sukses adalah dengan memakai pupuk NPK. Pastinya nutrisi yang bisa terpenuhi jadi penyebabnya.

Seperti namanya NPK, pupuk ini mengandung tiga unsur hara penting yaitu Nitrogen, Phospat dan juga Kalium. Ketiga unsur ini tak hanya dibutuhkan tanaman pada fase awal pertumbuhan. Tapi ketiga unsur ini juga dibutuhkan sampai proses pertumbuhan tunas hingga buah.

Pemberian pupuk sendiri bukan hanya soal dosisnya saja. Tapi kamu wajib mengetahui prosedurnya yang tepat. Prosedur pemberian pupuk ini akan membantu tanaman lebih banyak menyerap nutrisi. Jadinya nutrisi tersebut tidak ada yang terbuang. Nah berikut daftar prosedur saat memakai pupuk NPK.

Gunakan Pelindung

Pada saat mulai menggunakan pupuk, ada baiknya kamu melengkapi diri dengan pelindung. Gunakan sarung tangan pelindung pada saat prosedur pemakaian pupuk. Ingat bahwa pupuk bisa membahayakan bagi kulit. Maka dari itu gunakan selalu sarung tangan.

Sarung tangan yang biasa dipakai adalah sarung tangan katun yang biasa dijual di toko bangunan atau perkakas. Jika cuaca sedang berangin, kamu bisa memakai kacamata dan pelindung mulut. Serpihan pupuk bisa saja masuk ke area mata dan mulut karena terbawa angin.

Gunakan Pupuk Sesuai Dosis

Langkah berikutnya yang harus diperhatikan saat memberikan pupuk adalah dosisnya. Kamu sebaiknya hanya memakai pupuk dalam jumlah yang ditentukan. Jika pemakaian pupuk harus dilarutkan terlebih dahulu, kamu sebaiknya mengetahui perbandingan antara kadar air dengan jumlah pupuknya. Kamu bisa membaca petunjuk pemakaian yang tepat.

Selain dari petunjuk pemakaian, kamu juga sebaiknya memakai pupuk sesuai dengan kondisi tanah dan juga tanaman. Bisa jadi tanah yang dipakai dalam kondisi yang kurang baik sehingga membutuhkan nutrisi tambahan. Jangan lupa untuk memperhatikan keamanan pemakaian pupuk agar kamu juga tetap terlindungi.

Selain pupuk yang harus dilarutkan, ada pula jenis pupuk yang bisa langsung dipakai tanpa perlu dicampur air. Biasanya bentuknya adalah pelet dan menaburkan di sekeliling tanaman. Pupuk yang dilarutkan biasanya yang berbentuk granul.

Cara Tepat Memakai Pupuk NPK

Sekarang saatnya langsung memakai pupuk NPK. Jika pupuk NPK dalam bentuk larutan makan sebaiknya dituangkan sekitar jarak 30 cm dari batang pohon. Ingat bahwa ada dampak buruk jika memakai pupuk terlalu dekat maka bisa membahayakan tanaman.

Selain itu, tuangkan pupuk dengan cara melingkar di sekeliling tanaman dengan jarak 30 cm dari batang. Begitu pula jika memakai pupuk dengan bentuk pelet. Kamu bisa menaburkan dengan jarak 30 cm dari batang pohon.

Proses Setelah Pemakaian Pupuk NPK

Setelah dituang maupun ditabur, kamu harus melalui proses berikutnya yaitu meratakan pupuk sampai melingkari batang tanaman. Meratakan pupuk jadi proses yang penting agar nutrisi benar-benar diserap oleh tanaman secara keseluruhan.

Sumber: ilmubudidaya.com

Tak hanya itu, meratakan pupuk juga berfungsi pertumbuhan akar. Tak hanya itu, proses ini juga memperkuat tanaman di jangka panjang. Kamu bisa memakai perkakas lain agar pupuk lebih rata seperti garu. Terkadang banyak orang yang membuat garis supaya tahu seberapa jauh pupuk haru diratakan.

Catatan Khusus untuk Pemakaian Pupuk NPK

Dalam proses awal tanaman alias proses vegetatif, nitrogen menjadi peran penting. Maka dari itu usahakan memakai nitrogen secara maksimal di fase ini. Lantas apa yang perlu diperhatikan dalam pemberian pupuk NPK?



Pertama pastikan dosisnya tepat dalam hal nitrogen. Misalnya menggunakan pupuk NPK dengan rasio 10-10-10 maka jumlah maksimal pupuknya adalah 5 kilogram. Sementara jika dengan rasio 12-12-12 adalah 3,8 kilogram. Begitu pula dengan rasio yang lebih tinggi artinya jumlahnya harus diperkecil.

Jangan sampai tanaman kamu mengalami kelebihan pupuk karena justru bisa mengurangi pertumbuhan buah. Beberapa ciri kelebihan kandungan nutrisi antara lain daun yang terlalu hijau serta pertumbuhan daun yang berlebihan.

Maka dari itu, tanaman bisa jadi tidak bertumbuh dengan baik karena justru laju pertumbuhannya lebih cepat. Ingat bahwa tanaman punya fase pertumbuhan mulai dari awal tanaman, tunas hingga berbuah.

Bagikan Artikel ini