Ternyata, Ini Kelebihan dan Kekurangan Sistem Wick dalam Hidroponik
27 Apr 2020
Tambah Komentar
Sebelum kamu mau mencoba menanam dengan hidroponik, alangkah baiknya kamu menentukan terlebih dahulu sistem yang akan kamu pakai. Salah satu sistem yang kerap dipakai banyak orang adalah sistem wick.
Sistem wick atau yang dikenal dengan sistem sumbu merupakan jenis yang mudah dilakukan terutama untuk kamu yang belajar hidroponik pertama kali. Kamu hanya cukup menyiapkan media tanam seperti rockwool serta sumbu berupa kain flanel untuk menyalurkan nutrisi.
Jika kamu mau mencoba sistem ini, sebaiknya kenali dulu kelebihan kekurangan sistem wick. Kelebihan pertama yang bisa kamu dapatkan ketika menggunakan sistem wick hidroponik adalah dari segi kualitas tanaman. Sebab, tanaman dengan sistem ini akan mendapatkan nutrisi sepanjang hari. Sistem ini memang membuat akar tanaman terus bersentuhan dengan air dan nutrisi.
Kelebihan lainnya adadalah biaya alat-alat yang terjangkau. Jika kamu mencari di berbagai e-commerce, harga satu paket hidroponik dengan sistem ini hanya seharga Rp 100.000. Bahkan kamu bisa memakai bahan daur ulang seperti botol dan gelas plastik bekas. Untuk wadah air nutrisi juga bisa memakai wadah bekas. Tentu saja bisa menjadi cara menyelamatkan bumi dari sampah plastik.
Perawatan dengan sistem wick hidroponik ini juga cukup mudah. Kamu tak perlu melakukan penyiraman setiap hari sebab air nutrisi selalu tersedia di dalam wadahnya. Selain itu, kamu tidak perlu bantuan aliran listrik sebab seluruh sisten tanam dilakukan secara manual.
Setelah tadi mengetahui kelebihannya, kamu juga perlu mengetahui kekurangan dari penggunana sistem wick hidroponik. Pertama adalah tidak bisa dipakai untuk tanaman besar. Space tempat tumbuh tanaman yang tidak terlalu besar membuat kamu hanya bisa menanam sayur-sayuran seperti kangkung dan sawi.
Jika kamu ingin tanaman yang lebih besar sebaiknya jangan memakai sistem ini karena tanaman tidak bisa tumbuh dengan maksimal. Selain karena ukuran, sumbu yang terlalu kecil akan kesulitan untuk mengalirkan nutrisi karena tingkat kelembaban akar. Semakin besar akar tentu akan semakin sulit air bisa naik ke tanaman.
Apalagi semakin besar tanaman akan semakin banyak pula air yang diserap. Jika tidak cukup air, bisa jadi mengalami gagal tanam. Jika kamu memilih tanaman berbuah maka semakin banyak air yang perlu diserap. Tanaman berbuah memang membutuhkan banyak air karena tanaman tersebut perlu memberikan asupan air sampai ke buah.
Tetapi kamu juga bisa menggunakan sterofoam jika membutuhkan wadah yang lebih besar. Sebab dengan menggunakan sterofoam, pertumbuhan akar bisa jauh lebih luas. Tanaman juga bisa lebih cepat besar. Air nutrisi juga jadi lebih stabil karena saat berada di dalam sterofoam tidak berubah menjadi panas karena perubahan suhu. Maka bagi pecinta hidroponik sering berburu sterofoam bekas buah sebagai wadah air nutrisi.
Kekurangan kedua adalah tanaman bisa jadi tidak menyerap air serta nutrisi secara menyeluruh jika menggunakan sistem wick hidroponik. Hal ini berakibat pada tanam yang tidak bisa mendapatkan gizi secara utuh. Hal ini disebabkan sumbu yang dipakai bisa jadi tidak bekerja maksimal. Beda bahan, beda pula proses pemberian nutrisinya. Jadi kamu harus memastikan betul nutrisi terserap dengan baik.
Faktor lain yang membuat tanaman tidak mendapatkan nutrisi yang makismal karena sumbu menyimpan sisa-sisa nutrisi. Setelah tanaman mengambil air dengan nutrisi, pastinya akan ada yang tidak terpakai. Sisa inilah yang bisa menumpuk dan dapat berubah menjadi racun. Sumbu yang tidak diganti membuat racun tersebut bisa mempengaruhi garam mineral dalam tanaman.
Maka, kamu bisa melakukan proses pembilasan dengan air tanah. Kamu bisa mencabut sementara tanaman dalam pot dan membilasnya sejenak untuk menghilangkan racun pada sumbu. Kamu bisa melakukannya secara teratur misalnya setiap satu kali dalam seminggu.
Kekurangan lainnya yang mungkin terjadi adalah adalah penggunaan air yang lebih boros. Sebab, ketika memakai sistem ini membuat tanaman menggenang di dalam air dalam jumlah banyak. Jika tidak menjaga kebersihannya, kamu jadi boros karena akan banyak air terbuang. Sebab jika tidak dibuang, nutrisi tidak akan terserap dengan baik. Tertarik mencoba sistem wick hidroponik?
Sistem wick atau yang dikenal dengan sistem sumbu merupakan jenis yang mudah dilakukan terutama untuk kamu yang belajar hidroponik pertama kali. Kamu hanya cukup menyiapkan media tanam seperti rockwool serta sumbu berupa kain flanel untuk menyalurkan nutrisi.
Perawatan dengan sistem wick hidroponik ini juga cukup mudah. Kamu tak perlu melakukan penyiraman setiap hari sebab air nutrisi selalu tersedia di dalam wadahnya. Selain itu, kamu tidak perlu bantuan aliran listrik sebab seluruh sisten tanam dilakukan secara manual.
Setelah tadi mengetahui kelebihannya, kamu juga perlu mengetahui kekurangan dari penggunana sistem wick hidroponik. Pertama adalah tidak bisa dipakai untuk tanaman besar. Space tempat tumbuh tanaman yang tidak terlalu besar membuat kamu hanya bisa menanam sayur-sayuran seperti kangkung dan sawi.
Jika kamu ingin tanaman yang lebih besar sebaiknya jangan memakai sistem ini karena tanaman tidak bisa tumbuh dengan maksimal. Selain karena ukuran, sumbu yang terlalu kecil akan kesulitan untuk mengalirkan nutrisi karena tingkat kelembaban akar. Semakin besar akar tentu akan semakin sulit air bisa naik ke tanaman.
Apalagi semakin besar tanaman akan semakin banyak pula air yang diserap. Jika tidak cukup air, bisa jadi mengalami gagal tanam. Jika kamu memilih tanaman berbuah maka semakin banyak air yang perlu diserap. Tanaman berbuah memang membutuhkan banyak air karena tanaman tersebut perlu memberikan asupan air sampai ke buah.
Tetapi kamu juga bisa menggunakan sterofoam jika membutuhkan wadah yang lebih besar. Sebab dengan menggunakan sterofoam, pertumbuhan akar bisa jauh lebih luas. Tanaman juga bisa lebih cepat besar. Air nutrisi juga jadi lebih stabil karena saat berada di dalam sterofoam tidak berubah menjadi panas karena perubahan suhu. Maka bagi pecinta hidroponik sering berburu sterofoam bekas buah sebagai wadah air nutrisi.
Sumber: petaniindo.com |
Faktor lain yang membuat tanaman tidak mendapatkan nutrisi yang makismal karena sumbu menyimpan sisa-sisa nutrisi. Setelah tanaman mengambil air dengan nutrisi, pastinya akan ada yang tidak terpakai. Sisa inilah yang bisa menumpuk dan dapat berubah menjadi racun. Sumbu yang tidak diganti membuat racun tersebut bisa mempengaruhi garam mineral dalam tanaman.
Kekurangan lainnya yang mungkin terjadi adalah adalah penggunaan air yang lebih boros. Sebab, ketika memakai sistem ini membuat tanaman menggenang di dalam air dalam jumlah banyak. Jika tidak menjaga kebersihannya, kamu jadi boros karena akan banyak air terbuang. Sebab jika tidak dibuang, nutrisi tidak akan terserap dengan baik. Tertarik mencoba sistem wick hidroponik?
Belum ada Komentar untuk "Ternyata, Ini Kelebihan dan Kekurangan Sistem Wick dalam Hidroponik"
Posting Komentar