Teknik Membuat Pipa Hidroponik Horizontal yang Tepat

Metode tanam hidroponik menjadi salah satu yang amat populer. Selain tidak membutuhkan lahan yang luas, kamu tak perlu repot kotor karena tidak memakai media tanah. Banyak orang yang malas berkebun karena harus berurusan dengan tanah.

Apalagi sekarang ada banyak teknik yang bisa dipakai supaya membuat hidroponik semakin mudah salah satunya dengan membuat pipa hidroponik. Dengan membangun pipa hidroponik, kamu bisa menanam tanaman hidroponik sekaligus.

Tak hanya itu, pipa hidroponik ini membuat kamu tak perlu repot-repot memikirkan perawatannya. Apalagi pipa ini juga bisa membuat produksi hidroponik semakin meningkat. Kamu tertarik untuk membuatnya di rumah?



Sebagai informasi, pipa hidroponik ini bisa dibuat secara vertikal maupun horizontal. Kedua jenis ini pada dasarnya sama saja untuk manfaatnya hanya saja memang bisa digunakan untuk tanaman tertentu. Berikut cara membuat pipa hidroponik yang wajib kamu ketahui.

Pipa hidroponik horizontal

Pipa paralon dalam metode hidroponik horizontal ini berfungsi untuk meletakkan media tanaman. Selain itu, berfungsi pula untuk memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup. Dengan desain sedemikian rupa, maka diharapkan tanaman bisa tumbuh maksimal karena nutrisinya tercukupi.

Bisa dibilang jika kamu memakai teknik pipa hidroponik horizontal ini maka kamu akan mendapatkan banyak keuntungan tersendiri. Pertama-tama untuk membuatnya, kamu hanya membutuhkan PVC dengan ukuran 2,5 inch sampai 3 inch.Selain itu, kamu juga perlu menyiapkan pipa dengan bentuk L dan T.

Sebelum mulai memasangnya, kamu sebaiknya menentukan terlebih dahulu sistem hidroponik yang mau kamu pakai. Umumnya orang memakai sistem NFT dengan bantuan pipa hidroponik ini. Namun, kamu bisa memakai cara lain seperti sistem apung atau wick.

Misalnya kamu memutuskan untuk membuat sistem NFT dengan pipa hidroponik horizontal. Sistem NFT ini akan membuat nutrisi berputar. Artinya pipa ini berfungsi membuat sistem NFT memiliki sirkulasi. Setelah air nutrisi mengairi tanaman kemudian akan kembali ke wadah atau tandon penampungannya.

Hal berikutnya yang harus dipikirkan adalah jenis tanaman yang akan ditanam. Jenis tanaman akan berpengaruh pada lubang pipa yang akan dibuat. Misalnya untuk tanaman sayuran pastinya akan ditanam lebih mepet-mepet. Sementara buah akan diberi jarak tertentu karena akan tumbuh besar.

Lubang yang dibuat pada pipa juga ditentukan dari wadah media tanam yang akan kamu pakai. Kamu bisa memakai netpot yang memang diperuntukkan untuk hidroponik. Atau kamu bisa menggunakan wadah bekas. Kamu bebas memakai yang mana saja disesuaikan dengan ketersediaan alat dan bahan.

Setelah semua siap, saatnya untuk mulai membuat desain pipa hidroponik horizontal. Pertama-tama potong pipa sesuai dengan ukuran yang kamu inginkan. Panjang pipa ini disesuaikan pula dengan lokasi penempatan pipa. Jadi langkah awal yang perlu kamu lakukan adalah mengukur lokasinya.

Setelah itu, buat lubang dengan jarak dan ukuran yang disesuaikan dengan tanaman dan wadah tanamannya. Saat membuat lubang pastikan dibuat menghadap satu arah yakni ke atas. Sebab ini adalah pipa horizonta. Setelah itu, kamu bisa memakai pipa T dan L untuk menghubungkan satu pipa dengan pipa lainnya.

Pipa hidroponik vertikal

Setelah tahu cara membuat pipa hidroponik horizontal, saatnya kamu mempelajari yang versi vertikal. Pada dasarnya prinsipnya sama dengan pipa horizontal. Hanya saja kamu mengubah posisi pipa paralon yang diposisikan dengan berdiri.

Sumber: carananamhidroponik.blogspot.com

Hal yang membedakan adalah model pipa PVC yang kamu butuhkan harus berukuran 4 inch serta diameter lubang yang dibuat adalah 5 cm. Buatlah lubang tersebut dengan jarak yang sama. Usahakan jarak antar lubang sekitar 15 cm. Dalam satu pipa kamu bisa melubangi di berbagai sisi.



Lalu bagaimana cara mengalirkan nutrisi pada pipa vertikal ini? Tentu saja kamu membutuhkan bantuan pompa agar nutrisi bisa dialirkan sampai tanaman yang paling atas. Dengan memompa air nutrisi sampai atas kemudian air nutrisi akan mengalir ke tanaman yang ada di bawahnya.

Salah satu kekurangan dari sistem ini adalah mengandalkan listrik. Jika tak ada listrik dan pompa mati maka tanaman tidak akan mendapatkan asupan nutrisi. Meski begitu, banyak orang tertarik menggunakan teknik ini karena dapat menghemat lahan. Tertarik mencobanya?

Bagikan Artikel ini