Menanam Tanpa Pakai Tanah, Ternyata Ini Perbedaan Hidroponik dan Aquaponik
28 Apr 2020
Tambah Komentar
Bercocok tanam menjadi salah satu hobi yang banyak dilakukan orang. Apalagi sekarang banyak perkembangan ilmu dalam cocok tanam. Perkembangan tersebut membuat kamu bisa mencoba berbagai teknik menanam yang tepat. Apalagi banyak yang bisa dilakukan sendiri di rumah.
Beberapa teknik yang terkenal adalah yang menanam tanpa memakai media tanah seperti hidroponik. Metode tanam yang mengandalkan cairan nutrisi ini bisa dibilang mudah dilakukan. Kamu hanya membutuhkan bibit, media tanam serta cairan nutrisinya.
Selain hidroponik, ada pula teknik yang lainnya seperti aquaponik dan aeroponik. Teknik ini memang sama-sama tidak menggunakan tanah atau yang mengandung unsur hara. Hanya saja tetap ada perbedaan di antara tiga teknik ini loh. Penasaran?
Dengan kata tersebut bisa dilihat bahwa hidroponik memiliki arti air yang bekerja. Tetapi secara lebih kompleks hidroponik merupakan metode pertanian yang menggunakan air untuk mengganti fungsi tanah. Kerja dari hidroponik adalah melarutkan nutrisi yang berasal dari unsur hara ke dalam air.
Mineral dalam unsur hara itulah yang dapat membantu pertumbuhan tanaman. Maka dari itu, air nutrisi bisa dipakai untuk menggantikan fungsi tanah. Air itulah yang kemudian dialirkan ke berbagai media seperti arang sekam, pecahan batu bata, pasir, kerikil, rockwool dan lainnya. Media tanah inilah yang akan menyalurkan oksigen, air serta nutrisi tadi ke tanaman.
Inovasi inilah yang membuat orang menjadi tertarik dengan hidroponik. Biasanya orang malas untuk berkebun karena tanah yang kotor. Tapi dengan hidroponik semuanya jadi lebih bersih. Berbagai tanaman yang bisa ditanam secara hidroponik antara lain sayuran hijau, cabai, tomat hingga bunga seperti anggrek.
Metode ini menggabungkan metode hidroponik dengan budidaya hewan air. Rumitnya teknik ini membuat aquaponik jarang digunakan. Padahal, aquaponik lebih efisien dan efektif karena bisa menanam dan memelihara ikan sekaligus.
Pada sistem aquaponik, tanaman dan ikan akan saling menguntungkan. Ikan yang dipelihara di dalam air akan menghasilkan kotoran. Nah, kotoran itu memang berbahaya untuk ikan. Tetapi justru kotoran tersebut berguna bagi hidup tanaman. Jadi ikan juga diuntungkan karena air jadi lebih bersih karena kotorannya sudah terlebih dahulu diserap oleh tanaman.
Sekarang kita akan membahas mengenai aeroponik. Sistem ini ternyata merupakan modifikasi dari sistem hidroponik. Aeroponik berasal dari dua kata yaitu aero dan phonos. Kata aero sendiri artinya udara. Berbeda dengan hidroponik, aeroponik membutuhkan udara untuk menyalurkan nutrisi.
Hal inilah yang membedakan juga dengan hidroponik sebab aeroponik hanya membutuhkan air. Ia tak memerlukan media tanam seperti kerikil atau arang. Akar tanaman akan dibiarkan menggantung di udara. Lantas seperti apa cara menanam dengan teknik aeroponik?
Kamu yang ingin mencoba teknik ini membutuhkan styrofoam atau busa. Pertama-tama, kamu bisa memberi lubang pada styrofoam. Beri jarak sekitar 15 cm pada masing-masing lubang. Tancapkan tanaman yang sudah disemai ke lubang tersebut. Kamu bisa memakai busa untuk mengganjalnya.
Dengan posisi tersebut, akar tanaman akan menjuntai ke bawah. Di bawah akar itu, kamu bisa memasang sprinkler yang berfungsi menyemprotkan kabut. Nah kabut tersebut adalah larutan hara yang berfungsi memberikan nutrisi pada tanaman. Jangan sampai sprinkler berhenti lebih dari 15 menit untuk menyemprotkan nutrisi.
Jika tidak ternyata tanaman bisa saja layu. Maka dari itu, sebaiknya kamu menggunakan genset atau generator supaya bila terjadi mati listrik bukanlah sebuah masalah. Kamu bisa menanam berbagai macam sayuran dengan teknik ini.
Wah, ternyata ada banyak sistem tanam yang bisa dipakai tanpa memakai bantuan tanah ya. Kira-kira teknik mana yang mau kamu coba sendiri di rumah?
Beberapa teknik yang terkenal adalah yang menanam tanpa memakai media tanah seperti hidroponik. Metode tanam yang mengandalkan cairan nutrisi ini bisa dibilang mudah dilakukan. Kamu hanya membutuhkan bibit, media tanam serta cairan nutrisinya.
Selain hidroponik, ada pula teknik yang lainnya seperti aquaponik dan aeroponik. Teknik ini memang sama-sama tidak menggunakan tanah atau yang mengandung unsur hara. Hanya saja tetap ada perbedaan di antara tiga teknik ini loh. Penasaran?
Hidroponik
Pertama yang akan dibahas adalah hidroponik. Nah sebenarnya apa yang dimaksud dengan hidroponik? Nah teknik menanam ini berasal dari bahasa latin yaitu hydro dan phonos. Kata hydro artinya air sedangkan phonos berarti kerja.Mineral dalam unsur hara itulah yang dapat membantu pertumbuhan tanaman. Maka dari itu, air nutrisi bisa dipakai untuk menggantikan fungsi tanah. Air itulah yang kemudian dialirkan ke berbagai media seperti arang sekam, pecahan batu bata, pasir, kerikil, rockwool dan lainnya. Media tanah inilah yang akan menyalurkan oksigen, air serta nutrisi tadi ke tanaman.
Inovasi inilah yang membuat orang menjadi tertarik dengan hidroponik. Biasanya orang malas untuk berkebun karena tanah yang kotor. Tapi dengan hidroponik semuanya jadi lebih bersih. Berbagai tanaman yang bisa ditanam secara hidroponik antara lain sayuran hijau, cabai, tomat hingga bunga seperti anggrek.
Aquaponik
Berikutnya adalah teknik aquaponik. Sesuai namanya, aqua artinya air. Lalu, apa bedanya dengan hidroponik? Nah sebenarnya keduanya memiliki kemiripan namun tetap berbeda. Aquaponik merupakan metode yang menggabungkan proses produksi tanaman dengan ternak ikan.Metode ini menggabungkan metode hidroponik dengan budidaya hewan air. Rumitnya teknik ini membuat aquaponik jarang digunakan. Padahal, aquaponik lebih efisien dan efektif karena bisa menanam dan memelihara ikan sekaligus.
Pada sistem aquaponik, tanaman dan ikan akan saling menguntungkan. Ikan yang dipelihara di dalam air akan menghasilkan kotoran. Nah, kotoran itu memang berbahaya untuk ikan. Tetapi justru kotoran tersebut berguna bagi hidup tanaman. Jadi ikan juga diuntungkan karena air jadi lebih bersih karena kotorannya sudah terlebih dahulu diserap oleh tanaman.
Sumber: 99.co |
Aeroponik
Sekarang kita akan membahas mengenai aeroponik. Sistem ini ternyata merupakan modifikasi dari sistem hidroponik. Aeroponik berasal dari dua kata yaitu aero dan phonos. Kata aero sendiri artinya udara. Berbeda dengan hidroponik, aeroponik membutuhkan udara untuk menyalurkan nutrisi.Hal inilah yang membedakan juga dengan hidroponik sebab aeroponik hanya membutuhkan air. Ia tak memerlukan media tanam seperti kerikil atau arang. Akar tanaman akan dibiarkan menggantung di udara. Lantas seperti apa cara menanam dengan teknik aeroponik?
Kamu yang ingin mencoba teknik ini membutuhkan styrofoam atau busa. Pertama-tama, kamu bisa memberi lubang pada styrofoam. Beri jarak sekitar 15 cm pada masing-masing lubang. Tancapkan tanaman yang sudah disemai ke lubang tersebut. Kamu bisa memakai busa untuk mengganjalnya.
Dengan posisi tersebut, akar tanaman akan menjuntai ke bawah. Di bawah akar itu, kamu bisa memasang sprinkler yang berfungsi menyemprotkan kabut. Nah kabut tersebut adalah larutan hara yang berfungsi memberikan nutrisi pada tanaman. Jangan sampai sprinkler berhenti lebih dari 15 menit untuk menyemprotkan nutrisi.
Wah, ternyata ada banyak sistem tanam yang bisa dipakai tanpa memakai bantuan tanah ya. Kira-kira teknik mana yang mau kamu coba sendiri di rumah?
Belum ada Komentar untuk "Menanam Tanpa Pakai Tanah, Ternyata Ini Perbedaan Hidroponik dan Aquaponik"
Posting Komentar