Ciri Ciri Pohon Ume / Japanese Plum (Prunus mume) Di Alam Liar

Ume atau Japanese Plum (Prunus mume) kadang-kadang juga disebut sebagai Chinese Plum dan Japanese Apricot, adalah spesies tanaman berbunga asli Asia Timur yang diklasifikasikan dalam genus subgenus Prunus.

Pohon ume awalnya berasal dari sekitar Sungai Yangtze di selatan Cina, kemudian diperkenalkan ke Jepang, Korea, Taiwan, dan Vietnam. Kini pohonnya dapat ditemukan di hutan, tepi sungai, lereng gunung, pada ketinggian 1.700-3.100 m dpl.

Bunga ume telah lama menjadi subjek yang dicintai dalam lukisan dan puisi tradisional Jepang (Haiku atau Renga). Spesies pohon yang berbeda ini terkait dengan pohon plum dan apricot, meskipun secara umum disebut sebagai plum, namun ini lebih dekat dengan apricot.

Dalam kuliner Cina, Jepang, Korea, dan Vietnam, buah dari pohon ini digunakan untuk membuat jus, penyedap, dan sebagai selai atau saus. Ia juga digunakan dalam komposisi ramuan obat tradisional.

Pohon ume berbunga di akhir musim dingin dan awal musim semi, yang dianggap sebagai simbol musiman.

Varietas dan kultivar pohon ume yang banyak digunakan sebagai hias termasuk :

Prunus mume var. typica
Prunus mume var. pendula
Prunus mume var. tortuosa
Prunus mume var. bungo
Prunus × Blireiana
Prunus cerasifera 'Pissardii' × Prunus mume Alphandii

Selain sebagai tanaman hias dan bahan kuliner, pohon ume juga banyak digunakan sebagai pohon bonsai karena memiliki penampilan yang sangat menarik dan indah saat mereka menggugurkan daun dan menyisakan bunga-bunga cantiknya di batang.

Bonsai Ume | Source : bonsai-art-museum.jp

Ciri Ciri Daun Ume

Source : daleysfruit.com.au

Daunnya berbentuk oval dengan ujung runcing, panjang 4-8 cm dan lebar 2,5-5 cm. Daun-daun itu akan tumbuh setelah bunga-bunganya berguguran.

Ciri Ciri Bunga Ume

Source : flickr.com/Alice

Bunganya berdiameter sekitar3 cm dan memiliki aroma wangi yang kuat. Bunga ume memiliki beragam warna seperti putih, pink, dan merah.

Ciri Ciri Buah Ume

Source : pinterest.com

Buah ume matang di awal musim panas, sekitar bulan Juni dan Juli, dan bertepatan dengan musim hujan di Asia Timur. Buahnya mengandung biji berukuran 2-2,5 cm dan muncul di ujung tangkai.