Ciri Ciri Pohon Ki Tanduk (Leptospermum javanicum) Di Alam Liar
23 Mar 2020
Tambah Komentar
Ki Tanduk atau Kayu Sulim (Leptospermum javanicum) kadang-kadang juga disebut Gelam Bukit dan Kayu Papua adalah spesies pohon semak anggota suku Myrtaceae yang biasa tumbuh di pegunungan.
Pohon ki tanduk menyebar luas di kawasan Malesia, meliputi Sumatra, Jawa, Flores, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku, kemudian ke luar Indonesia melalui Semenanjung Malaya, Burma, Filipina, hingga pesisir utara Queensland di Australia.
Ciri Ciri Daun Ki Tanduk
Source : flickr.com/Ahmad Fuad Morad |
Daunnya berseling, harum apabila diremas, berwarna hijau dibagian atas dan abu-abu kemerahan dibagian bawah juga daun muda (pucuk), panjangnya 10-30 cm dan lebar 3-9 mm.
Ciri Ciri Bunga Ki Tanduk
Source : biolib.cz |
Bunga ki tanduk jarang bergerombol sampai 4 kuntum, bertangkai pendek, kelopaknya tumpul, bermahkota putih, dan baunya harum.
Bunganya serupa dengan Santigi Karang (Pemphis acidula), dan pohon Ki Tanduk ini juga sering disebut sebagai Santigi Gunung oleh penggemar bonsai, selain pohon Manisrejo (Vaccinium varingifolium).
Ciri Ciri Buah Ki Tanduk
Source : botany.cz |
Buahnya keras berkayu, kecil, bentuknya serupa kerucut terbalik (mirip buah santigi karang), berdiameter 5-5 x 6-7 mm, ketika matang ujungnya membuka dengan celah yang cukup lebar untuk melepaskan biji berbentuk pita.
Ciri Ciri Pohon Ki Tanduk
Source : biolib.cz |
Pohon ki tanduk dapat tumbuh hingga ketinggian 8-12 meter di alam liar, dengan batang yang biasanya bengkak-bengkok, berbenjol-benjol, dan bercabang banyak. Pohonnya tangguh, ia dapat tumbuh pada tanah yang sangat sedikit, kering, dan bernutrisi buruk, meski pertumbuhannya akan mengerdil (kurang dari 1 meter).
Kayunya keras, dengan kilit batang memecah, beralur memanjang, dan berwarna kelabu. Sering digunakan untuk kontruksi dan membuat gagang perkakas. Dibeberapa pegunungan di pulau Jawa, ia ditemukan tumbuh bersandingan dengan pohon gunung lain seperti Edelweiss atau Bunga Abadi (Anaphalis javanica).
MANFAAT POHON KI TANDUK :
Kandungan kimiawi pada pohon ki tanduk telah terbukti potensial sebagai anti kanker paru-paru.
Daunnya memiliki aroma harum aromatis, dan pada masa lalu banyak diseduh sebagai obat untuk mengatasi pusing.
Daun ki tanduk juga dapat diekstrak untuk mendapatkan minyak atsiri, yang dapat dihirup untuk meringankan radang tenggorokan, atau digosokkan di kulit untuk menyembuhkan encok.
Di Semenanjung Malaya, ekstrak daun ki tanduk diklaim mengandung minyak-minyak esensial terpinen, pinen, serta karyofilen dalam komposisi yang bervariasi menurut tempat tumbuhnya.
Belum ada Komentar untuk "Ciri Ciri Pohon Ki Tanduk (Leptospermum javanicum) Di Alam Liar"
Posting Komentar