Sejarah Lukisan Gulung Jepang (Kakejiku)
26 Feb 2020
Tambah Komentar
Kakejiku adalah lukisan gantung yang digunakan untuk menampilkan dan memamerkan lukisan, kaligrafi, puisi, dan desain yang biasanya dibuat menggunakan kain sutra, sehingga fleksibel dan dapat digulung untuk disimpan.
Kakejiku ini diperkenalkan ke Jepang selama periode Heian, yaitu antara tahun 794-1185. Dalam bahasa Inggris, lukisan Kakejiku biasa disebut dengan Japanese Hanging Scroll, Wall Scroll Painting, Hung Scroll, dan Hanging scroll.
Sebuah kakejiku karya seniman Keiji Yamazaki tahun 1937 yang diberi nama "Shikibana" | Source : nomurakakejiku.com |
Arsitektur rumah-rumah di Jepang secara luas menggunakan Kakejiku pada periode Muromachi (1336-1573). Saat ini Kakejiku dikembangkan dengan menempatkannya pada ruangan atau kamar bergaya Jepang yang disebut "Washitsu" (seluruh bagian kamar/ruangan) dan berisi tempat khusus yang disebut "Tokonoma" (sepetak tempat untuk menempatkan Kakejiku/lukisan).
Seorang pengunjung Omiya Bonsai Museum sedang menyaksikan Tokonoma | Source : agrinews.co.jp |
Tokonoma dianggap sebagai ruang yang menghubungkan seni dan kehidupan sehari-hari, sehingga Kakejiku seringkali dibuat menyerupai pemandangan, tanaman, burung, dan puisi yang menjadi tema utamanya. Teknik lukisan dan pemasangannya juga terus dikembangkan hingga detik ini.
Setelah perang dunia II, pembuatan lukisan Kakejiku dibebaskan atau tidak lagi terpatok pada gambar pemandangan dan kehidupan. Kini, lukisan-lukisan Kakejiku dapat ditemukan dalam beragam gambar yang tersedia dipasar lokal maupun toko online.
Belum ada Komentar untuk "Sejarah Lukisan Gulung Jepang (Kakejiku)"
Posting Komentar