Ciri Ciri Pohon Pacar Kuku (Lawsonia inermis) Di Alam Liar

Pacar Kuku (Lawsonia inermis) adalah tanaman berbunga dan satu-satunya spesies dari genus Lawsonia. Ini adalah tanaman yang digunakan sebagai pewarna pacar untuk mewarnai kulit, rambut, kuku, sutra, wol, dan bahan kulit.

Pohon pacar kuku berasal dari Afrika utara, Asia, dan Australia utara, di zona semi-kering dan daerah tropis. Pohonnya banyak ditemukan tumbuh pada suhu antara 35 dan 45 °C, dan tidak bisa tumbuh pada suhu di bawah 10 °C.



Selama musim hujan petumbuhan pohon pacar kuku sangat cepat, dan saat memasuki musim kemarau, pertumbuhannya melambat. Daun-daunnya berangsurmenguning dan jatuh selama musim panas yang berkepanjangan.

Selain pacar kuku, penyebutan sinonim untuk pohon ini juga termasuk Henna tree, Mignonette tree, dan Egyptian privet.

Ciri Ciri Daun Pacar Kuku

Daunnya tumbuh saling berhadapan di batang, berjenis glabrous, sub-sessile, elips, dan lanset dengan panjang rata-rata adalah 2-5 cm dan lebar 0,5-2 cm.

Ciri Ciri Bunga Pacar Kuku

Bunganya memiliki empat sepal dan tabung kelopak 2 mm, dengan lobus 3 mm yang menyebar. Kelopaknya bulat telur, dengan warna putih hingga merah, benang sari ditemukan berpasangan di tepi tabung kelopak.

Ciri Ciri Buah Pacar Kuku

Buah pohon pacar kuku berbentuk kapsul kecil berwarna kecoklatan, berdiameter 4-8 mm dengan 32-49 biji per buah.

Ciri Ciri Pohon Pacar Kuku

Bentuk pohonnya berupa semak atau pohon kecil an tinggi maksimalnya hingga 7 meter. Batangnya rendah, tegak, dan cabang-cabangnya berujung runcing.


MANFAAT POHON PACAR KUKU :

Pohon pcar kuku banyak ditanam sebagai tanaman hias, karena ia berbunga sepanjang tahun.

Pacar kuku di Indonesia dikenal sebagai pemerah kuku tradisional, penggunaannya dengan cara menumbuk daun dengan kapur atau gambir.



Tidak hanya itu, dalam bentuk kering, apabila daunnya ditumbuk dengan air, maka dapat digunakan untuk mewarnai rambut.

Daun pacar kuku mengandung zat warna lawson yang dapat diekstrak sebagai kristal berwarna kuning jingga, digunakan untuk mewarnai wol dan sutera.

Daunnya juga mengandung tanin (± 4,5 %), digunakan untuk obat penghenti diare dan serbuk daun digunakan untuk obat luka.

Bunganya mengandung minyak atsiri yang berbau seperti trimetil amina, digunakan dalam industri kosmetik.

Biji buahnya mengandung minyak (10,5%).

Kayunya keras dan sering digunakan untuk membuat tusuk gigi.

Bagikan Artikel ini