Ciri Ciri Pohon Kepel (Stelechocarpus burahol) Di Alam Liar
10 Feb 2020
Tambah Komentar
Kepel atau Burahol (Stelechocarpus burahol) adalah tanaman berbuah yang banyak ditemukan tumbuh di hutan Asia Tenggara, terutama di Jawa Tengah, Indonesia.
Buah kepel digemari oleh puteri kraton di Jawa karena dipercaya dapat menyebabkan keringat beraroma wangi dan membuat air seni tidak berbau tajam. Namun denggunaan lebih merinci dari buah kepel secara tradisional terbatas di Kesultanan Yogyakarta.
Buah kepel matang dapat dimakan secara langsung dalam keadaan segar. Daging buahnya yang berwarna jingga dan mengandung sari buah memberikan aroma seperti bunga mawar bercampur buah sawo pada ekskresi tubuh.
Kayunya pohon kepel cocok untuk perkakas rumah tangga, misalnya untuk gagang golok atau cangkul.
Konon katanya, batang pohon kepel yang direndam beberapa bulan dalam air, bisa awet lebih dari 50 tahun.
Kepel merupakan pohon hias yang indah, daunnya yang yumbuh secara kompak dari merah muda pucat menjadi merah keunguan sebelum berubah lagi menjadi hijau. Perawakan pohonnya berbentuk silindris atau piramid dengan banyak cabang lateral yang tersusun secara sistematik, dan sifatnya yang kauliflor menambah keindahan bentuk pohonnya.
Ciri Ciri Daun Kepel
Daun kepel berbentuk lonjong sampai bundar-telur, berukuran panjang 12-27 cm dan lebar 5-9 cm, berwarna hijau gelap, tidak berbulu, tipis, dan panjang tangkai daunnya 1,5 cm.
Ciri Ciri Bunga Kepel
Bunga kepel berkelamin tunggal, mula-mula berwarna hijau kemudian berubah menjadi keputih-putihan, muncul pada tonjolan-tonjolan di batang. Bunga jantannya terletak di batang bagian atas dan di cabang-cabang yang lebih tua, berkumpul sebanyak 8-16 kuntum, diameternya mencapai 1 cm, bunga betinanya hanya berada di pangkal batang, diameternya lebih besar yaitu 3 cm.
Ciri Ciri Buah Kepel
Buah kepel berwarna kecoklat-coklatan, diameternya 5-6 cm, dan dapat dimakan langsung. Bijinya berbentuk jorong, berjumlah 4-6 butir, panjangnya sekitar 3 cm.
Demi menjaga kualitas, petani biasanya membungkus buah kepel 1-2 bulan sebelum dipanen, menggunakan anyaman bambu,daun kelapa, atau kantung plastik.
Ciri Ciri Pohon Kepel Di Alam Liar
Pohon kepel berbentuk tegak, tidak merontokkan daun (gugur), tinggi maksimalnya mencapai 25 meter. Tajuknya teratur berbentuk kubah meruncing ke atas (seperti cemara) dengan percabangan mendatar. Diameter batang utamanya mencapai 40 cm, berwarna coklat kelabu sampai hitam, yang secara khas tertutup oleh banyak benjolan besar.
Pohon kepel tumbuh liar pada tanah lembap dan dalam di hutan-hutan sekunder di Jawa. Sering dibudidayakan sebagai pohon penghasil buah pada area dengan ketinggian 600 m dpl. Selain di Indonesia, pohon kepel juga telah dibudidayakan di Queensland, Negara Bagian Australia.
Pohon kepel dapat tumbuh baik di sela-sela rumpun bambu, yang pada umumnya di tempat itu pohon-pohon lain tidak mampu tumbuh atau bersaing dengan kelompok bambu.
Pohon kepel biasanya diperbanyak dengan cara semai biji yang diambil dari buah matang, dan disemaikan secepatnya.
Penyetekan dan pencangkokan sudah pernah dicoba sebagian petani di Jawa, tetapi tidak berhasil.
1.) Benih atau biji buah kepel yang hendak di semai harus dibersihkan dari daging buah dengan cara dicuci bersih dan dikeringkan di tempat teduh. Selanjutnya, benih di skarifikasi, tetapi perkecambahannya memerlukan waktu beberapa bulan.
2.) Awalnya, biji yang di semai tumbuh lambat, namun setelah menumbuhkan 3-5 helai daun, itu bisa dipindahkan ke dalam pot atau polybag.
3.) Ketika tinggi bibit mencapai 60-80 cm, bibit dapat dipindah ke tanah lapang dengan jarak tanam 6-8 meter perpohon. Pertumbuhan bibit pohon kepel hingga menghasilkan buah berlangsung selama 6-9 tahun.
Belum ada Komentar untuk "Ciri Ciri Pohon Kepel (Stelechocarpus burahol) Di Alam Liar"
Posting Komentar