Ciri Ciri Pohon Keben / Butun (Barringtonia asiatica) Di Alam Liar
10 Feb 2020
Tambah Komentar
Keben atau Butun (Barringtonia asiatica) adalah spesies tanaman yang berasal dari tepi pantai pulau-pulau di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Barat, tepatnya di Asia tropis.
Pohon keben pertama kali ditemukan oleh ahli botani Pehr Osbeck, di daerah pantai berpasir di pulau Jawa, yang kemudian dideskripsikan dan diberi nama "Mammea asiatica" oleh Carl Linnaeus dalam bukunya Species Plantarum pada tahun 1753.
Di India, pohon keben tumbuh di beberapa lokasi selain pantai, misalnya di area persawahan, bahkan di perkotaan. Disana pohon keben dikenal sebagai Fruit Box atau buah kotak, itu karena buah keben memang berbentuk kotak.
Di beberapa daerah di Jawa dan India, buah keben digunakan sebagai racun ikan. Penggunaannya dengan cara menumbuk buah hingga menjadi bubuk. Biarpun ikan-ikan akan mudah ditangkap, tapi ikan yang terkontaminasi karena efek dari buah keben tidak beracun atau berbahaya jika di konsumsi manusia.
SEJARAH POHON KEBEN
Di Indonesia, pohon keben pernah mendapat predikat sebagai pohon perdamaian. Predikat itu ditetapkan oleh Presiden Soeharto pada Hari Lingkungan Hidup, yang jatuh pada tanggal 5 Juni 1986. Tema Hari Lingkungan Hidup tahun itu adalah "A Tree for Peace".
Selain perdamaian, pohon keben juga punya makna lain. Di dalam Keraton Yogyakarta, terdapat area yang dinamai keben karena area tersebut ditanami pohon keben atau butun.
Pohon keben di Keraton Yogyakarta memiliki makna sebagai lambang negara yang agung, bersih, dan merangkul kebenaran.
Di Pulau Anak Krakatau, konon pohon keben dianggap satu-satunya flora pertama yang tumbuh di pulau itu setelah meletusnya Gunung Krakatau.
Di Indonesia, pohon keben pernah mendapat predikat sebagai pohon perdamaian. Predikat itu ditetapkan oleh Presiden Soeharto pada Hari Lingkungan Hidup, yang jatuh pada tanggal 5 Juni 1986. Tema Hari Lingkungan Hidup tahun itu adalah "A Tree for Peace".
Selain perdamaian, pohon keben juga punya makna lain. Di dalam Keraton Yogyakarta, terdapat area yang dinamai keben karena area tersebut ditanami pohon keben atau butun.
Pohon keben di Keraton Yogyakarta memiliki makna sebagai lambang negara yang agung, bersih, dan merangkul kebenaran.
Di Pulau Anak Krakatau, konon pohon keben dianggap satu-satunya flora pertama yang tumbuh di pulau itu setelah meletusnya Gunung Krakatau.
Di Malaysia, pohon keben tumbuh di hutan Mangrove dan lahan basah seperti lahan basah Kuching dan Taman Nasional Bako.
Ciri Ciri Daun Pohon Keben
Source : flickr.com/Ben Caledonia |
Daunnya berbentuk bulat telur dengan ukuran panjang 20-40 cm dan lebar 10-20 cm.
Ciri Ciri Bunga Pohon Keben
Source : flickr.com/Rise Liao |
Bunga keben atau butuh memiliki ukuran yang lumayan besar, berwarna putih kemerah-merahan, dan mengeluarkan bau manisi.
Ciri Ciri Buah Pohon Keben
Source : flickr.com/Ahmad Fuad Morad |
Buah keben berdiameter 9-11 cm, berbentuk kotak, dan kulit buah yang tebal juga keras. Bijinya berdiameter 4-5 cm.
Buahnya dapat bertahan lebih dari 5 tahun sebelum berkecambah. Oleh karena itu, buah keben yang jatuh ke laut dapat mengapung dan mengarungi lautan hingga menepi dengan sendirinya dan berkecambah.
Ciri Ciri Pohon Pohon Keben
Source : northqueenslandplants.com |
Keben termasuk pohon yang tumbuh di area basah di habitat asalnya. Ia dapat tumbuh setinggi 15-20 meter dan diameter batang hingga 50 cm. Seringkali pohonnya tumbuh berdampingan dengan pohon tepi pantai lainnya seperti bakau, santigi, dan waru.
Pohon keben sering ditanam sebagai pohon hias karena memiliki banyak makna dalam sejarah kuno.
Pohon dan bijinya mengandung saponin yang dapat digunakan sebagai racun ikan.
Di Jawa, minyak yang diperoleh dari hasil perasan biji keben digunakan sebagai perekat atau lem dalam pembuatan payung, serta untuk membasmi ekto-parasit seperti lintah.
Kayunya digunakan untuk konstruksi dan untuk membuat kano (perahu kecil).
Belum ada Komentar untuk "Ciri Ciri Pohon Keben / Butun (Barringtonia asiatica) Di Alam Liar"
Posting Komentar