Ciri Ciri Pohon Ciplukan / Ceplukan (Physalis) Di Alam Liar

Ciplukan atau Ceplukan (Physalis) adalah genus tanaman berbunga dalam keluarga Solanaceae, yang tumbuh di daerah hangat hampir di seluruh dunia. Diperkirakan ada sekitrar 70-90 spesies tanaman ciplukan yang mayoritas berasal dari Amerika dan Meksiko.

Sekarang, pohon ciplukan telah dibudidayakan diberbagai negara tropis dan menjadi salah satu pohon yang paling kaya manfaat, terutama dalam pembuatan obat tradisional.



Satu spesies ciplukan yang populer di Indonesia adalah Physalis peruviana, dengan ciri yang sangat khas, yaitu buahnya memiliki kulit yang berwarna oranye saat matang. Namun, ia sering dikelirukan dengan ciplukan kebun, yang mana memiliki buah selalu hijau bahkan ketika matang.

Pohon ciplukan tumbuh di berbagai jenis tanah, bahkan di tanah yang sangat buruk. Pohon ciplukan Tanamannya sendiri rentan terhadap penyakit dan hama tanaman, seperti kutu daun, laba-laba dan kumbang.

Ciri Ciri Daun Ciplukan

Source : flickr.com/crystalseas

Daunnya sangat bervariasi, tergantung dari spesiesnya. Umumnya, di Indonesia daun ciplukan (Physalis peruviana) berbentuk hati yang bertepi halus, namun ada pula yang memiliki tepi bergelombang dan bergerigi.

Ciri Ciri Bunga Ciplukan

Source : flickr.com/Prashant Awale

Bunganya berbentuk lonceng dan menjuntai, ukurannya sekitar 15-20 mm, berwarna kuning dengan bintik-bintik ungu dan coklat.

Ciri Ciri Buah Ciplukan

Source : flickr.com/chridage

Buahnya kecil dan berwarna hijau saat masih mudah dan berubah oranye ketika matang. Buah itu memiliki ukuran 1-2 cm dan mirip dengan tomat kecil yang dilapisi kulit tipis.

Tidak semua buah spesies ciplukan bisa dimakan.

Ciri Ciri Pohon Ciplukan

Source : flickr.com/crystalseas

Pohon ciplukan dapat tumbuh setinggi 30 cm hingga 3 meter di alam liar yang tidak terusik manusia atau hewan. Bentuk pohonnya mirip dengan pohon tomat, tetapi biasanya dengan batang yang lebih kaku dan lebih tegak.

Pohon ciplukan dapat tumbuh abadi karena menjatuhkan buah tepat dibawahnya yang kemudian tumbuh sebagai pohon pengganti induknya yang mati dan berlangsung terus menerus jika tak terganggu.

Sebagian besar spesies pohon ciplukan dewasa membutuhkan sinar matahari sepanjang hari dan suhu panas. Beberapa spesies asli Cina (Physalis alkekengi) peka terhadap cuaca dingin bahkan salju dan es karena ia dapat dormansi saat suhu mulai membeku.



CARA PERBANYAK / BUDIDAYA POHON CIPLUKAN :

Untuk membudidayakan pohon ciplukan adalah dengan semai biji. Beberapa spesies perlu tempat yang ternaungi/ tduh hingga kecambah tumbuh menjadi bibit pohon.


MANFAAT POHON CIPLUKAN :

Buah ciplukan kaya akan cryptoxanthin.

Beberapa varietas sering dijadikan sebagai penyedap makanan, dibuat manisan, dan dikeringkan seperti kismis.

Di Hawaii, buah ciplukan sering digunakan sebagai makanan penutup.

Di Indonesia, seluruh bagian pohon ciplukan digunakan sebagai obat tradisional dengan cara merebus atau mengeringkannya.

Bagikan Artikel ini